Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2022, 20:09 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berniat maju sebagai kandidat Presiden Republik Indonesia pada 2024 meminta masyarakat untuk menilainya dari rekam jejak saat menduduki jabatan itu.

Anies, yang sebetulnya mendukung keberagamaan moderat, terkesan tidak berbuat banyak memperbaiki perpecahan berlandas agama yang melebar di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Anies juga banyak dikritik terkait keterpilihannya di DKI Jakarta pada Pilgub 2017, di mana ia dibantu oleh kelompok garis keras yang berbulan-bulan menghasut pesaingnya sekaligus gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang kemudian dipenjara karena divonis bersalah menistakan agama.

Baca juga: Benny K Harman: Saya Dengar Ada Genderuwo, Invisible Hand yang Jegal Anies Jadi Capres

Anies menampik anggapan tak berbuat apa-apa tersebut. Dia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakannya di Jakarta sebagai gubernur sejauh ini ini telah "mempersatukan rakyat Jakarta".

"Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat," kata Anies dalam wawancara dengan Reuters di Singapura, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

"Sekarang, saya telah mengabdi 5 tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," sambung Anies.

Walau menyatakan siap maju sebagai Presiden RI pada 2024, Anies sampai saat ini belum mendapatkan dukungan dari partai politik mana pun.

Dengan masa jabatan yang bakal habis pada bulan depan, nama Anies juga kerap muncul dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei independen sebagai kandidat terkuat yang bakal meramaikan bursa pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Demokrat Pertimbangkan Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Alasannya

"Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," kata Anies.

Untuk maju sebagai calon presiden, Anies wajib diusung oleh partai politik.

Akan tetapi, menurut Anies justru dengan tidak menjadi kader partai politik membuatnya "leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi".

"Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Beberapa kandidat yang bakal maju dalam Pilpres 2024 adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang telah dua kali maju Pilpres. Kandidat lainnya yang digadang-gadang bakal bersaing dalam Pilpres 2024 adalah politikus PDI-P yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Baca juga: Siap Maju Capres 2024, Anies Baswedan Dinilai Bakal Hadapi Dilema soal Basis Massa

Sedangkan petahana, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sudah berkuasa selama 2 periode dan tidak dapat maju kembali.

Para analis berpendapat Anies kemungkinan jadi kandidat terdepan, jika dilihat dari popularitasnya sebagai orang nomor 1 di salah satu kota terbesar se-Asia Tenggara.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Datangi Daerah dengan Potensi Suara Kecil, Ganjar: Pemimpin Dengarkan yang Terpencil

Datangi Daerah dengan Potensi Suara Kecil, Ganjar: Pemimpin Dengarkan yang Terpencil

Nasional
Dewas KPK Duga Firli Bahuri Tak Jujur Isi LHKPN

Dewas KPK Duga Firli Bahuri Tak Jujur Isi LHKPN

Nasional
Bicara Masalah Pupuk, Ganjar: Kalau Belum Tuntas, Biar Saya Tuntaskan

Bicara Masalah Pupuk, Ganjar: Kalau Belum Tuntas, Biar Saya Tuntaskan

Nasional
Dewas KPK: Firli Beberapa Kali Bertemu dan Berkomunikasi dengan SYL, Layak Dibawa Ke Sidang Etik

Dewas KPK: Firli Beberapa Kali Bertemu dan Berkomunikasi dengan SYL, Layak Dibawa Ke Sidang Etik

Nasional
Sudah Berkarier 34 Tahun, Ridwan Mansyur Mengaku Tak Ada Beban Jadi Hakim MK

Sudah Berkarier 34 Tahun, Ridwan Mansyur Mengaku Tak Ada Beban Jadi Hakim MK

Nasional
Singgung soal Ketimpangan, Cak Imin Sebut Jutaan Hektar Tanah Dikuasai Segelintir Orang

Singgung soal Ketimpangan, Cak Imin Sebut Jutaan Hektar Tanah Dikuasai Segelintir Orang

Nasional
Kubu Anies-Imin Anggap Debat Tanpa Saling Sanggah Bakal Rugikan Masyarakat

Kubu Anies-Imin Anggap Debat Tanpa Saling Sanggah Bakal Rugikan Masyarakat

Nasional
Kapolri Tunjuk Brigjen Himawan Bayu Aji Jadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri

Kapolri Tunjuk Brigjen Himawan Bayu Aji Jadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri

Nasional
Beroperasi 45 Hari, Rumah Sakit Apung PIS dan doctorSHARE Tangani Warga Seget yang Kurang Mampu

Beroperasi 45 Hari, Rumah Sakit Apung PIS dan doctorSHARE Tangani Warga Seget yang Kurang Mampu

Nasional
Singgung Hasil Pilgub Jateng 2013, TPN Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Singgung Hasil Pilgub Jateng 2013, TPN Optimistis Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

Nasional
Wamenkumham Diduga Pakai Duit Rp 1 Miliar dari Pengusaha Tambang untuk Pencalonan Ketua Pelti

Wamenkumham Diduga Pakai Duit Rp 1 Miliar dari Pengusaha Tambang untuk Pencalonan Ketua Pelti

Nasional
Dewas KPK Putuskan 3 Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri Naik Sidang Etik

Dewas KPK Putuskan 3 Dugaan Pelanggaran Etik Firli Bahuri Naik Sidang Etik

Nasional
Urgensi Spiritualitas dan Intelektualitas Seorang Pemimpin

Urgensi Spiritualitas dan Intelektualitas Seorang Pemimpin

Nasional
Sebut Pasangan Amin Belum Tentu Ada Lagi, Cak Imin: Kami Saja Gabungnya Susah

Sebut Pasangan Amin Belum Tentu Ada Lagi, Cak Imin: Kami Saja Gabungnya Susah

Nasional
Pesan KSAU ke Dankodiklatau: Siapkan Personel untuk Alutsista Baru dan Sistem Pendidikan Drone Tempur

Pesan KSAU ke Dankodiklatau: Siapkan Personel untuk Alutsista Baru dan Sistem Pendidikan Drone Tempur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com