Salin Artikel

Tak Ada Deklarasi di Rapimnas Demokrat dan Peluang Duetkan Anies-AHY

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat pada Kamis-Jumat, 15-16 September 2022 lalu, tidak menghasilkan keputusan konkret mengenai calon presiden yang akan diusung.

Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya menyampaikan kriteria pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang bakal diusung Demokrat pada 2024 mendatang.

"Terkait kriteria capres-cawapres, di samping harus memiliki integritas, pasangan itu harus memiliki dukungan kuat dari masyarakat,” kata AHY.

Syarat lainnya, pasangan calon itu mesti memiliki hubungan yang baik dan rasa saling percaya.

“Tak kalah pentingnya pasangan ini harus memiliki chemistry, memiliki kekuatan saling percaya, saling menguatkan, saling melengkapi,” ujar dia.

AHY menyebutkan, Demokrat tengah membangun koalisi dengan dua partai politik yang menurutnya memiliki semangat dan energi perubahan untuk membawa Indonesia lebih baik.

Dia tidak menyebutkan nama dua parpol itu, namun sejauh ini Demokrat tengah membangun komunikasi politik dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

AHY juga mengatakan, Demokrat siap memperjuangkan kader utamanya menjadi bagian dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, kader-kader Demokrat sesungguhnya ingin mengusung AHY sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada 2024 mendatang.

"Aspirasi kader dari seluruh Indonesia yang hadir di sini, merupakan para pimpinan struktur partai dari pusat, provinsi, sampai kabupaten/kota dan juga pada wakil rakyat Partai Demokrat yang mencapai 3.000-an orang memang menginginkan mengusung Mas AHY sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024," kata Herzaky.

Herzaky menyatakan, meski kader mendukung AHY, hingga kini Demokrat belum menentukan sosok yang bakal diusung pada Pilpres 2024.

Ia menjelaskan, rapimnas hanya ajang penyampaian aspirasi yang akan diteruskan ke Majelis Tinggi Partai, termasuk soal nama calon presiden dan wakil presiden.

"Rapimnas ini ada keputusannya berupa rekomendasi, menyerahkan kepada AHY untuk menyusun atau memperjuangkan koalisi, kemudian ingin mengusung kader utama partai Demokrat sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024," ujar Herzaky.

Sementara itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyebutkan, penentuan calon presiden dan pembentukan koalisi dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Syarief mengatakan, komunikasi yang dibangun antara Demokrat, Nasdem, dan PKS untuk menjajaki koalisi pun terus berjalan dengan baik.

“Doakan saja tidak lama lagi. Oktober kita masih punya waktu banyak. Tidak usah buru-buru,” kata dia.

Duet Anies-AHY?

Sikap Partai Demokrat yang tidak mendeklarasikan kadernya sebagai calon presiden lantas menimbulkan spekulasi bahwa Demokrat bakal mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden, didampingi AHY selaku calon wakil presiden.

Seperti diketahui, Anies sendiri sudah menyatakan diri siap untuk maju sebagai calon presiden.

Mantan menteri itu pun masuk dalam daftar kandidat calon presiden hasil Rapat Pimpinan Nasional Partai Nasdem, partai yang dekat dengan Demokrat.

Syarief Hasan juga tidak menampik bahwa Anies bisa menjadi salah satu tokoh yang diusung Demokrat dalam Pilpres 2024.

"Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY. Tapi, ini masih taraf finalisasi,” kata Syarief.

Akan tetapi, ia mengingatkan, pekerjaan rumah utama Demokrat saat ini adalah meningkatkan elektabilitas dan membentuk koalisi.

"(Elektabilitas) Demokrat sudah tiga besar, (elektabilitas) AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) juga naik. Kalau makin naik akan jadi bahan pertimbangan,” ujar dia.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, peluang Demokrat menduetkan Anies dan AHY sangat terbuka.

Menurut Umam, hal itu tercermin dari pernyataan AHY yang menyebut Demokrat bakal mengusung calon presiden dan wakil presiden yang mempresentasikan perbaikan dan perubahan.

“Sebab narasi perubahan dan perbaikan hanya bisa direpresentasikan oleh kekuatan politik yang berbeda dengan rezim kekuasaan saat ini,” ujar Umam.

Umam berpandangan, Demokrat bakal condong mengusung Anies karena sama-sama memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar Umam.

“Karena itu pasangan Anies-AHY berpeluang menjadi simbol perlawanan terhadap arus besar kekuasaan, dengan mengusung narasi perubahan dan perbaikan,” kata dia.

Umam pun menilai duet Anies-AHY juga memiliki modal elektabilitas yang cukup mumpuni berdasarkan jajak pendapat sejumlah lembaga survei.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/17/07170521/tak-ada-deklarasi-di-rapimnas-demokrat-dan-peluang-duetkan-anies-ahy

Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke