Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Singgung Gangguan Soliditas Partai, Syarief Hasan: Demokrat Sudah Pengalaman

Kompas.com - 16/09/2022, 20:19 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Syarief Hasan mengatakan, gangguan dari pihak eksternal pada soliditas partai politik (parpol) jelang pemilu rawan terjadi.

Oleh karenanya, ia meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dapat menghadapi persoalan tersebut.

“Gangguan itu di alam demokrasi harusnya diantisipasi. Partai Demokrat sudah pengalaman. Karena sudah pengalaman, Insya Allah kita makin solid,” tutur Syarief Hasan saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Diketahui, dalam pidato kebangsaan di depan ribuan kadernya, AHY meminta tak ada pihak yang mengganggu soliditas Partai Demokrat yang ingin berpartisipasi dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Ditanya soal Pencapresan dan Koalisi Demokrat, Syarief Hasan: Tidak Lama Lagi

Menanggapi pidato tersebut, Syarief Hasan menyampaikan agar AHY selalu siap menghadapi kondisi tersebut.

“Ini warning beliau, dalam perjuangan pasti ada tantangan,” ujarnya.

Di sisi lain, Syarief Hasan mengungkapkan, ada dua prioritas utama yang menjadi fokus Partai Demokrat saat ini.

Pertama, pembentukan koalisi jelang Pemilu 2024. Kedua, penentuan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Demokrat Pertimbangkan Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Syarief Hasan mengklaim penjajakan koalisi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem masih berlangsung.

Bahkan, dikatakan tidak ada halangan berarti yang mempengaruhi komunikasi ketiga parpol tersebut.

“(Pembahasan koalisi) tidak (alot) sama sekali. Baik sekali, dan bukan hanya di tingkat atas tapi sampai level kepengurusan,” ujarnya.

Sementara itu soal pencapresan, Syarief mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi figur yang dipertimbangkan Partai Demokrat untuk diusung dalam Pilpres mendatang.

Pasalnya, menurut Syarief Hasan, Anies Baswedan memiliki hubungan yang baik dengan AHY.

“Memang (nama Anies) sudah sebagian beredar. Beliau punya wawasan bagus dan punya chemistry dengan AHY. Tapi ini masih taraf finalisasi,” katanya.

Baca juga: Hadir di Rapimnas Demokrat, SBY: Saya Sudah Pensiun, yang Muda Saja

Terkait masalah internal, konflik kepengurusan di tubuh Partai Demokrat pernah terjadi pada 2021 lalu.

Kala itu, sejumlah kader senior dan kader Partai Demokrat yang tak puas atas kepemimpinan AHY menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.

Dalam perhelatan tersebut, para kader memilih Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum tandingan.

Namun, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menolak kepengurusan tersebut dan tetap mengakui kepengurusan Partai Demokrat yang sah berada di bawah kepemimpinan AHY.

Buntutnya, Partai Demokrat melakukan pemecatan pada banyak kader yang dinilai tak loyal, termasuk para kader senior seperti Johni Allen Marbun, Marzuki Alie, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Darmizal, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.

Baca juga: Rapimnas Demokrat, AHY Singgung Bahaya Utang Pemerintah Capai Rp 7.163 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com