Diberondong pertanyaan wartawan, Anies hanya tersenyum dan berusaha berjalan ke mobilnya.
Saat itu, suasana begitu sesak karena puluhan pendukung Anies juga mendatangi Gedung KPK. Mereka meneriakkan dukungan untuk Anies.
“Anies presiden, Anies presiden,” teriak salah seorang relawan.
Banyak dari mereka juga menjadikan momen tersebut untuk berfoto dan mencoba merapat ke Anies. Tindakan mereka mengganggu kerja-kerja wartawan.
Baca juga: BERITA FOTO: Anies Baswedan Diperiksa KPK 11 Jam
Beberapa pewarta foto dan video terganggu saat mengambil gambar. Akhirnya, aksi saling dorong dan cekcok pun terjadi. Anies dan petugas keamanan mencoba menenangkan situasi, namun tidak berhasil.
Kericuhan terus berlanjut meskipun Anies sudah meninggalkan lokasi.
Mantan Wakil Ketua KPK Bambang WIdjojanto (BW) membela Anies Baswedan. Menurutnya, terdapat kesan pemaksaan dalam pemeriksaan terkait Formula E.
BW menuding terdapat satu hingga dua pimpinan KPK yang diduga memiliki jalinan kepentingan politik tertentu. Akibatnya, kerja-kerja KPK tidak murni penegakan hukum.
“Ada 1-2 orang pimpinan KPK yang ditengarai dan diduga keras punya afiliasi politik tertentu sehingga dapat saja ‘memaksakan’ dirinya atas nama kepentingan politik,” kata BW dalam keterangan tertulisnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: 23 Koruptor Bebas, KPK Minta Tidak Ada Perlakuan Khusus
BW menyebut sejak awal, Formula E kerap dipolitisasi anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan dan PSI.
Mereka kerap melakukan provokasi meskipun mayoritas anggota dewan telah bersepakat menggelar Formula E.
Selain itu, menurutnya, terdapat cipta kondisi berupa demonstrasi kecil di KPK.
“Ada cipta kondisi dengan demo-demo kecil di depan Gedung Merah KPK,” ujarnya.
Kompas.com telah meminta tanggapan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri terkait tudingan ini. Namun, Ali belum merespons.
Baca juga: Diperiksa KPK Selama 11 Jam soal Formula E, Anies: Senang Sekali...
Sementara itu, ditemui di Gedung DPR RI, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan pemanggilan Anies BAswedan tidak terkait dengan kepentingan lain.
Menurutnya, KPK hanya memiliki kepentingan untuk membuat perkara Formula E menjadi terang. Ia juga menegaskan penyelidikan tersebut tidak bermotif politis.
"Tidak ada proses yang ada di KPK di luar prosedur hukum. Itu saya minta itu," ujar Firli saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.