Setelah menyerahkan BLT BBM dan BLT untuk PKH di Kantor Pos Cabang Sentani Kabupaten Jayapura, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama rombongan menuju Pasar Kampung Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.
Akan tetapi, saat akan memasuki mobil, Presiden melihat sekelompok masyarakat yang tengah berdemo tepat di sebelah kantor pos.
“Ada apa ini?” tanya presiden sebagaimana dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
“Demo karena ada penutupan sekolah,” jawab Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho.
“Dipanggil saja perwakilannya,” perintah Presiden.
Baca juga: Panitia Musra: Mengagetkan Sandiaga Uno Dapat Suara Kedua Setelah Jokowi
Anggit pun mendatangi tempat berdemo dan meminta tiga orang perwakilan untuk bertemu Jokowi.
“Gimana… gimana,” tanya Jokowi kepada tiga orang ibu yang menjadi perwakilan.
“Anak-anak kami tidak bisa sekolah Pak, karena sekolahnya dipalang karena tanah ulayat,” ucap salah seorang perwakilan.
Jokowi pun menanyakan nama sekolahnya. “SMP Negeri 1 Sentani,” ucap salah seorang ibu.
Kepala Negara lantas pun berbincang dengan ketiga perwakilan masyarakat tersebut untuk mencari solusi penyelesaian.
Jokowi menekankan, yang terpenting anak-anak jangan sampai tidak bersekolah.
Sementara itu, sebelum meninggalkan Jayapura untuk melanjutkan penerbangan ke Timika pada siang harinya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa persoalan penutupan sekolah tersebut telah terselesaikan.
Solusinya yakni lahan sekolah disewa hingga 2023.
“Sesuai arahan Bapak Presiden tadi, saya turut membantu menyelesaikan masalah penutupan sekolah tersebut. Jadi kita akan menyewa lahan tersebut hingga 2023,” ucap Bahlil.
Baca juga: Panitia Musra: Mengagetkan Sandiaga Uno Dapat Suara Kedua Setelah Jokowi
Bahlil menjelaskan bahwa minggu depan diharapkan anak-anak sudah dapat bersekolah di SMP Negeri 1 Sentani.
“Setelah tahun 2023, diharapkan gedung sekolah di lahan yang baru telah selesai dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura dan siap digunakan,” ucapnya.
Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan kerjanya di Provinsi Papua dengan meninjau kawasan Rumah Sehat Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, pada Rabu siang.
Dalam keterangannya saat peninjauan, dia menyampaikan bahwa pembangunan rumah sehat tersebut bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang baik di masyarakat.
"Yang paling penting rumah-rumah yang telah dibangun segera bisa ditempati dan kita memang ingin membangun ekosistem yang baik, perumahan sebagai tempat tinggal yang bagus, tetapi juga kanan kirinya tadi disiapkan oleh Bu Menteri Sosial (Tri Rismaharini) untuk bercocok tanam," ujar Jokowi.
Baca juga: Perintah Jokowi ke Panglima TNI soal Mutilasi di Mimika: Usut Tuntas, Proses Hukum!
Presiden pun menjelaskan bahwa selain lahan pertanian, juga disiapkan pemberdayaan masyarakat untuk peternakan sehingga dapat menciptakan aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, presiden berharap dengan adanya aktivitas perekonomian di wilayah tersebut akan dapat menciptakan kesejahteraan di masyarakat.