Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Disebut Minta Hasil Musra Bandung Diumumkan Apa Adanya

Kompas.com - 31/08/2022, 22:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Kemudian ada Moeldoko yang meraih 147 suara atau 2,57 persen.

Selanjutnya ada Andika Perkasa yang meraih 81 suara atau 1,47 persen. Terakhir, calon-calon lainnya mendapat 51 suara atau 0,89 persen.

Lebih lanjut Andi Gani mengungkapkan, hasil dukungan suara untuk kandidat calon wakil presiden (cawapres) tidak terlalu mengejutkan.

Hanya saja ada nama-nama yang menjadi kuda hitam, yakni Airlangga Hartarto dan Arsjad Rasjid.

Adapun berdasarkan hasil e-voting dari 5.721 peserta Musra I, Ridwan Kamil menjadi cawapres paling diinginkan.

"Pak Ridwan Kamil meraih 2.225 suara atau 38,8 persen. Kemudian Airlangga Hartarto di posisi kedua dengan 758 suara atau 13,25 persen," ujar Andi Gani.

Baca juga: Mendagri Sebut Perppu Tepat untuk Merevisi UU Pemilu karena Terbatasnya Waktu

Di posisi ketiga, ada Erick Thohir yang meraih 733 suara atau 12,81 persen. Selanjutnya ada Arsjad Rasjid dengan 591 suara atau 10,33 persen.

Di posisi kelima, ada Puan Maharani yang meraih 543 suara atau 9,49 persen. Selanjutnya, ada Anies Baswedan yang didukung 279 suara atau 4,88 persen.

Kemudian ada Sandiaga Uno yang didukung 232 suara atau 4,06 persen. Di posisi kedelapan ada Ganjar Pranowo yang meraih dukungan 158 suara atau 2,76 persen.

Kemudian ada Moeldoko yang didukung 88 suara atau 1,54 persen. Lalu ada Dedi Mulyadi dengan 43 suara atau 0,75 persen.

Selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meraih 39 suara atau 0,58 persen. Terakhir, cawapres-cawapres lain meraih 32 suara atau 0,56 persen.

Andi Gani menambahkan, selain nama-nama di atas ada pula Mahfud MD dan Tri Rismaharani yang dipilih oleh peserta Musra.

Baca juga: DPR, Pemerintah, dan KPU Sepakat Revisi UU Pemilu Lewat Perppu, Imbas DOB Papua

Peserta Musra I terdiri dari buruh, petani, nelayan, masyarakat umum, kalangan pesantren hingga penyandang disabilitas.

"Jadi ini bukan musyawarah relawan atau Musrel ya, benar-benar musyawarah rakyat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com