"Persoalannya adalah, pada saat salah seorang anggota Kompolnas cuma jadi PR (public relation) saja atas keterangan Polres Jaksel ternyata itu salah, ini kan luar biasa," jelas Desmond.
"Iya," jawab Mahfud.
"Sebenarnya Kompolnas ini perlu enggak?" tanya Desmond.
"Woah terserah, bapak kan yang buat Kompolnas ada ini," jawab Mahfud.
"Kalau kapasitas cuma jadi juru bicara seperti itu, ya tidak perlu ada Kompolnas," berang Desmond.
Mahfud pun menantang Desmond untuk menyimpulkan apakah Kompolnas diperlukan atau tidak di akhir rapat.
Desmond mengamini tantangan Mahfud itu.
"Makanya kita panggil bapak dalam rangka apakah Kompolnas diperlukan untuk melakukan pengawasan eksternal kepolisian. Ternyata kenyataannya cuma juru bicara, tidak punya tangan untuk melakukan penyidikan," kata Desmond.
Sementara itu, Desmond juga mempertanyakan apakah Polri pernah merespons positif masukan dari Kompolnas.
Mahfud mengatakan banyak masukan dan catatan Kompolnas yang diterima Polri.
"Kalau tidak direspons maka tidak perlu ada Kompolnas. Kalau direspons berarti ada Kompolnas. Polri semakin maju. Kan begitu. Kalau surat-surat Kompolnas tidak dilayani sama kepolisian, buat apa Kompolnas ada. Kan begitu harusnya? Ini catatan saya," imbuh Desmond mengakhiri perdebatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.