JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya sedang menganalisis data komunikasi dari 15 handphone (HP) yang diduga terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Damanik menjelaskan, kesimpulan dari hasil analisis ini bisa didapat setelah 1-2 hari ke depan
"Hari ini segera tim Komnas HAM akan menganalisis itu, dalam satu, dua hari akan ada kesimpulan-kesimpulan, tapi memang banyak data-data yang membuat terangnya masalah," ujar Damanik saat ditemui di Kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).
Baca juga: Cek Data Komunikasi 15 Ponsel, Komnas HAM Duga Ada Pengaburan Fakta Tewasnya Brigadir J
Damanik menjelaskan, pemeriksaan data komunikasi dari 15 HP ini dilakukan setelah Komnas HAM meminta keterangan tim Siber Bareskrim sebanyak tiga kali.
Data terakhir yang diambil Komnas HAM ini dilakukan setelah meminta keterangan Siber Bareskrim selama 30 menit di Kantor Komnas HAM RI hari ini.
"Setelah itu, nanti tim komnas HAM mengumpulkan semua dari bahan-bahan (data komunikasi) pertama, kedua, dan diberikan yang tadi itu yang ketiga, (kemudian) kami akan analisis internal," imbuh Damanik.
Dia menuturkan, data komunikasi yang sudah dikumpulkan Komnas HAM membuat semakin banyak informasi dan menunjukkan titik terang pada kasus kematian Brigadir J.
"Tentu saja memang bahan bahannya memberikan semakin banyak informasi data data yang memperterang masalah ini," papar Damanik.
Pemeriksaan data komunikasi terkait kematian Brigadir J dimulai pada Rabu (27/7/2022) dengan membaca cell dump atau data mentah buangan ponsel yang dikumpulkan dari Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar.
Dari data mentahan tersebut, diketahui beberapa nomor HP yang berkomunikasi intens sebelum dan sesaat setelah peristiwa kematian Brigadir J.
Pemeriksaan data komunikasi kemudian berlanjut pada Jumat (5/8/2022) dengan memeriksa 10 HP yang disebut menyimpan data komunikasi terkait kasus tersebut.
Pemeriksaan terakhir dilakukan hari ini, Komnas HAM memeriksa lima HP yang tersisa dan hasilnya saat ini masih dianalisis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.