Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2022, 17:06 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya sedang menganalisis data komunikasi dari 15 handphone (HP) yang diduga terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Damanik menjelaskan, kesimpulan dari hasil analisis ini bisa didapat setelah 1-2 hari ke depan

"Hari ini segera tim Komnas HAM akan menganalisis itu, dalam satu, dua hari akan ada kesimpulan-kesimpulan, tapi memang banyak data-data yang membuat terangnya masalah," ujar Damanik saat ditemui di Kantor Komnas HAM RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Cek Data Komunikasi 15 Ponsel, Komnas HAM Duga Ada Pengaburan Fakta Tewasnya Brigadir J

Damanik menjelaskan, pemeriksaan data komunikasi dari 15 HP ini dilakukan setelah Komnas HAM meminta keterangan tim Siber Bareskrim sebanyak tiga kali.

Data terakhir yang diambil Komnas HAM ini dilakukan setelah meminta keterangan Siber Bareskrim selama 30 menit di Kantor Komnas HAM RI hari ini.

"Setelah itu, nanti tim komnas HAM mengumpulkan semua dari bahan-bahan (data komunikasi) pertama, kedua, dan diberikan yang tadi itu yang ketiga, (kemudian) kami akan analisis internal," imbuh Damanik.

Dia menuturkan, data komunikasi yang sudah dikumpulkan Komnas HAM membuat semakin banyak informasi dan menunjukkan titik terang pada kasus kematian Brigadir J.

"Tentu saja memang bahan bahannya memberikan semakin banyak informasi data data yang memperterang masalah ini," papar Damanik.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Pengakuan Brigadir RR Sembunyi di Balik Kulkas Saat Baku Tembak di Rumah Irjen Sambo

Pemeriksaan data komunikasi terkait kematian Brigadir J dimulai pada Rabu (27/7/2022) dengan membaca cell dump atau data mentah buangan ponsel yang dikumpulkan dari Base Transceiver Station (BTS) atau stasiun pemancar.

Dari data mentahan tersebut, diketahui beberapa nomor HP yang berkomunikasi intens sebelum dan sesaat setelah peristiwa kematian Brigadir J.

Pemeriksaan data komunikasi kemudian berlanjut pada Jumat (5/8/2022) dengan memeriksa 10 HP yang disebut menyimpan data komunikasi terkait kasus tersebut.

Pemeriksaan terakhir dilakukan hari ini, Komnas HAM memeriksa lima HP yang tersisa dan hasilnya saat ini masih dianalisis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com