Airlangga berada di urutan ke-12 setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan unggul satu peringkat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Demokrat Ajak Golkar Bangun Koalisi, Ketum PPP Tegaskan KIB Solid
Lalu, survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 14 Juni 2022 memperlihatkan, elektabilitas Airlangga sebesar 4,5 persen.
Menurut survei tersebut, Airlangga berada di urutan ke-6 setelah Sandiaga Uno dan menungguli Puan Maharani.
Survei lain yang dirilis Charta Politika pada 13 Juni 2022 menunjukkan, elektabilitas Airlangga sebesar 1,2 persen.
Ini menempatkan Airlangga di urutan kesembilan, satu peringkat di bawah Puan Maharani.
Adapun menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pertengahan Juni 2022, nama Airlangga tak masuk ke kelompok capres papan tengah.
Partai Golkar sedianya menyadari bahwa elektabilitas Airlangga di bursa pilpres masih rendah.
Namun demikian, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan, masih ada cukup waktu untuk mengejar elektabilitas ketua umumnya itu.
“Pemilu ini masih cukup waktu, sementara intensitas Pak Airlangga, pertemuan dengan masyarakat dan komunikasi langsung dengan masyarakat baru meningkat beberapa bulan terakhir,” kata Dave dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).
Baca juga: PKS Buka Peluang Komunikasi, Ketum Golkar Tegaskan KIB Inklusif dan Terbuka
Dave mengatakan, komunikasi Airlangga dengan masyarakat baru terjalin beberapa waktu belakangan karena sebelumnya dia sibuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus mengemban tugas sebagai Menko Perekonomian.
Menurut Dave, Golkar tidak khawatir jika elektabilitas Airlangga kini masih rendah ketimbang figur-figur politik yang lain. Dia yakin, Airlangga dapat menyusul ketertinggalan tersebut.
"Untuk sementara calon-calon lain, petinggi di polling ada yang sudah nyapres berkali-kali, ada yang menggunakan media sosial bertahun-tahun,” kata Dave.
“Bukan berarti (Airlangga) tidak bisa mengejar di ujung kaya Valentino Rossi, main di tikungan saja,” tuturnya.
Perihal capres dan cawapres Koalisi Indonesia Bersatu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani sempat mengatakan, baru akan dibahas setelah 17 Agustus 2022.
Nantinya, tiga partai di KIB masing-masing akan mengajukan sosok yang ingin diusung.