Salin Artikel

Airlangga Hartarto Diusulkan Golkar Jadi Capres, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar hendak mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai bakal calon presiden Pilpres 2024.

Ini diputuskan dalam rapat pimpinan forum nasional Golkar beberapa waktu lalu.

"Kita sudah putuskan, Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto sesuai keputusan rapat pimpinan di forum nasional, itu sudah final," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

Adapun dalam Pemilu 2024, Golkar telah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kongsi ketiganya dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Kendati Golkar sudah memutuskan nama capres, Bamsoet bilang, ihwal tersebut masih akan dibahas dan butuh kesepakatan para elite KIB.

"Nah, itu tugas ketua umum untuk mengomunikasikan," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu.

Nama Airlangga Hartarto memang kerap disebut bakal dicalonkan sebagai presiden oleh Golkar. Namun, hingga kini, belum ada keputusan resmi untuk mengusung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Lantas, seberapa besar elektabilitas Airlangga Hartarto?

Elektabilitas Airlangga

Dalam survei sejumlah lembaga soal elektabilitas tokoh sebagai calon presiden, Airlangga Hartarto umumnya masuk ke kelompok papan tengah atau malah papan bawah.

Sejauh ini, elektabilitas mantan Menteri Perindustrian itu di kisaran 1-4 persen, belum menyentuh angka 5 persen.

Elektabilitas Airlangga tertinggal jauh dari sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketiganya hampir selalu unggul di survei capres.

Menurut hasil sejumlah survei, Airlangga biasanya bersaing dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang elektabilitasnya juga di kisaran angka 1-4 persen.

Merujuk hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang dirilis 20 Juli 2022, elektabilitas Airlangga mencapai 3,59 persen.

Ini menempatkan Airlangga di urutan kelima survei capres setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mengungguli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Sementara, survei Lembaga Indopol Survey and Consulting yang dirilis 15 Juli 2022 menunjukkan hasil berbeda. Menurut survei ini, elektabilitas Airlangga sebesar 0,57 persen.

Airlangga berada di urutan ke-12 setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan unggul satu peringkat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Lalu, survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 14 Juni 2022 memperlihatkan, elektabilitas Airlangga sebesar 4,5 persen.

Menurut survei tersebut, Airlangga berada di urutan ke-6 setelah Sandiaga Uno dan menungguli Puan Maharani.

Survei lain yang dirilis Charta Politika pada 13 Juni 2022 menunjukkan, elektabilitas Airlangga sebesar 1,2 persen.

Ini menempatkan Airlangga di urutan kesembilan, satu peringkat di bawah Puan Maharani.

Adapun menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pertengahan Juni 2022, nama Airlangga tak masuk ke kelompok capres papan tengah.

Masih rendah

Partai Golkar sedianya menyadari bahwa elektabilitas Airlangga di bursa pilpres masih rendah.

Namun demikian, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan, masih ada cukup waktu untuk mengejar elektabilitas ketua umumnya itu.

“Pemilu ini masih cukup waktu, sementara intensitas Pak Airlangga, pertemuan dengan masyarakat dan komunikasi langsung dengan masyarakat baru meningkat beberapa bulan terakhir,” kata Dave dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Dave mengatakan, komunikasi Airlangga dengan masyarakat baru terjalin beberapa waktu belakangan karena sebelumnya dia sibuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus mengemban tugas sebagai Menko Perekonomian.

Menurut Dave, Golkar tidak khawatir jika elektabilitas Airlangga kini masih rendah ketimbang figur-figur politik yang lain. Dia yakin, Airlangga dapat menyusul ketertinggalan tersebut.

"Untuk sementara calon-calon lain, petinggi di polling ada yang sudah nyapres berkali-kali, ada yang menggunakan media sosial bertahun-tahun,” kata Dave.

“Bukan berarti (Airlangga) tidak bisa mengejar di ujung kaya Valentino Rossi, main di tikungan saja,” tuturnya.

Segera dibahas

Perihal capres dan cawapres Koalisi Indonesia Bersatu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani sempat mengatakan, baru akan dibahas setelah 17 Agustus 2022.

Nantinya, tiga partai di KIB masing-masing akan mengajukan sosok yang ingin diusung.

"Misalnya, di Golkar ada Airlangga. PAN nanti akan ada proses rakernas dengan calon nama. Dan PPP juga di mukernas akan menyebut nama-nama, baru dari situlah kami bekerja," kata Arsul di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Setelah itu, kata Arsul, perwakilan masing-masing fraksi di KIB akan melakukan pendalaman terhadap sosok capres yang diusulkan.

Pada tahapan ini, KIB bakal melibatkan organisasi masyarakat (ormas) agama dan nonagama.

"Tentu juga ya di lingkungan termasuk harus ada pengembangan komunikasi dengan parpol lain. Meski di kalangan partai-partai koalisi pemerintah yang tujuh, meskipun kami membelah dan tidak ada dalam koalisi," ujar Arsul.

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin bilang, meski perolehan suara partainya di Pemilu 2019 unggul dibanding dua partai mitra di KIB, itu tak lantas membuat tiket pencapresan menjadi milik Golkar semata.

Nurul mengatakan, semua hal yang menyangkut koalisi bakal didiskusikan bersama PAN dan PPP, termasuk soal pencapresan. Menurutnya, kedudukan ketiga parpol setara.

“Prinsipnya kolektif kolegial. Semua akan dibicarakan dan diputuskan bersama,” kata Nurul pada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/03/10355371/airlangga-hartarto-diusulkan-golkar-jadi-capres-seberapa-besar

Terkini Lainnya

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke