Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Hartarto Diusulkan Golkar Jadi Capres, Seberapa Besar Elektabilitasnya?

Kompas.com - 03/08/2022, 10:35 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar hendak mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai bakal calon presiden Pilpres 2024.

Ini diputuskan dalam rapat pimpinan forum nasional Golkar beberapa waktu lalu.

"Kita sudah putuskan, Partai Golkar, Pak Airlangga Hartarto sesuai keputusan rapat pimpinan di forum nasional, itu sudah final," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Bambang Soesatyo: Golkar Putuskan Airlangga Capres

Adapun dalam Pemilu 2024, Golkar telah berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kongsi ketiganya dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Kendati Golkar sudah memutuskan nama capres, Bamsoet bilang, ihwal tersebut masih akan dibahas dan butuh kesepakatan para elite KIB.

"Nah, itu tugas ketua umum untuk mengomunikasikan," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI itu.

Nama Airlangga Hartarto memang kerap disebut bakal dicalonkan sebagai presiden oleh Golkar. Namun, hingga kini, belum ada keputusan resmi untuk mengusung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

Lantas, seberapa besar elektabilitas Airlangga Hartarto?

Baca juga: Soal Capres KIB, Waketum Golkar: Prinsipnya Kolektif Kolegial

Elektabilitas Airlangga

Dalam survei sejumlah lembaga soal elektabilitas tokoh sebagai calon presiden, Airlangga Hartarto umumnya masuk ke kelompok papan tengah atau malah papan bawah.

Sejauh ini, elektabilitas mantan Menteri Perindustrian itu di kisaran 1-4 persen, belum menyentuh angka 5 persen.

Elektabilitas Airlangga tertinggal jauh dari sejumlah nama seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketiganya hampir selalu unggul di survei capres.

Menurut hasil sejumlah survei, Airlangga biasanya bersaing dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang elektabilitasnya juga di kisaran angka 1-4 persen.

Merujuk hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang dirilis 20 Juli 2022, elektabilitas Airlangga mencapai 3,59 persen.

Ini menempatkan Airlangga di urutan kelima survei capres setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan mengungguli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Sementara, survei Lembaga Indopol Survey and Consulting yang dirilis 15 Juli 2022 menunjukkan hasil berbeda. Menurut survei ini, elektabilitas Airlangga sebesar 0,57 persen.

Airlangga berada di urutan ke-12 setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan unggul satu peringkat dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca juga: Demokrat Ajak Golkar Bangun Koalisi, Ketum PPP Tegaskan KIB Solid

Lalu, survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 14 Juni 2022 memperlihatkan, elektabilitas Airlangga sebesar 4,5 persen.

Menurut survei tersebut, Airlangga berada di urutan ke-6 setelah Sandiaga Uno dan menungguli Puan Maharani.

Survei lain yang dirilis Charta Politika pada 13 Juni 2022 menunjukkan, elektabilitas Airlangga sebesar 1,2 persen.

Ini menempatkan Airlangga di urutan kesembilan, satu peringkat di bawah Puan Maharani.

Adapun menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pertengahan Juni 2022, nama Airlangga tak masuk ke kelompok capres papan tengah.

Masih rendah

Partai Golkar sedianya menyadari bahwa elektabilitas Airlangga di bursa pilpres masih rendah.

Namun demikian, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan, masih ada cukup waktu untuk mengejar elektabilitas ketua umumnya itu.

“Pemilu ini masih cukup waktu, sementara intensitas Pak Airlangga, pertemuan dengan masyarakat dan komunikasi langsung dengan masyarakat baru meningkat beberapa bulan terakhir,” kata Dave dalam sebuah diskusi yang digelar di Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: PKS Buka Peluang Komunikasi, Ketum Golkar Tegaskan KIB Inklusif dan Terbuka

Dave mengatakan, komunikasi Airlangga dengan masyarakat baru terjalin beberapa waktu belakangan karena sebelumnya dia sibuk menangani pandemi Covid-19 sekaligus mengemban tugas sebagai Menko Perekonomian.

Menurut Dave, Golkar tidak khawatir jika elektabilitas Airlangga kini masih rendah ketimbang figur-figur politik yang lain. Dia yakin, Airlangga dapat menyusul ketertinggalan tersebut.

"Untuk sementara calon-calon lain, petinggi di polling ada yang sudah nyapres berkali-kali, ada yang menggunakan media sosial bertahun-tahun,” kata Dave.

“Bukan berarti (Airlangga) tidak bisa mengejar di ujung kaya Valentino Rossi, main di tikungan saja,” tuturnya.

Segera dibahas

Perihal capres dan cawapres Koalisi Indonesia Bersatu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani sempat mengatakan, baru akan dibahas setelah 17 Agustus 2022.

Nantinya, tiga partai di KIB masing-masing akan mengajukan sosok yang ingin diusung.

"Misalnya, di Golkar ada Airlangga. PAN nanti akan ada proses rakernas dengan calon nama. Dan PPP juga di mukernas akan menyebut nama-nama, baru dari situlah kami bekerja," kata Arsul di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dalam acara Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Acara tersebut diselenggarakan di Pelataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). KOMPAS.com/ Tatang Guritno Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dalam acara Silaturahim Nasional Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Acara tersebut diselenggarakan di Pelataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Setelah itu, kata Arsul, perwakilan masing-masing fraksi di KIB akan melakukan pendalaman terhadap sosok capres yang diusulkan.

Pada tahapan ini, KIB bakal melibatkan organisasi masyarakat (ormas) agama dan nonagama.

"Tentu juga ya di lingkungan termasuk harus ada pengembangan komunikasi dengan parpol lain. Meski di kalangan partai-partai koalisi pemerintah yang tujuh, meskipun kami membelah dan tidak ada dalam koalisi," ujar Arsul.

Baca juga: Politisi Golkar Ingatkan Agar Parpol Hati-hati Pilih Capres yang Sekadar Populer

Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin bilang, meski perolehan suara partainya di Pemilu 2019 unggul dibanding dua partai mitra di KIB, itu tak lantas membuat tiket pencapresan menjadi milik Golkar semata.

Nurul mengatakan, semua hal yang menyangkut koalisi bakal didiskusikan bersama PAN dan PPP, termasuk soal pencapresan. Menurutnya, kedudukan ketiga parpol setara.

“Prinsipnya kolektif kolegial. Semua akan dibicarakan dan diputuskan bersama,” kata Nurul pada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com