"Misalnya, di Golkar ada Airlangga. PAN nanti akan ada proses rakernas dengan calon nama. Dan PPP juga di mukernas akan menyebut nama-nama, baru dari situlah kami bekerja," kata Arsul di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Setelah itu, kata Arsul, perwakilan masing-masing fraksi di KIB akan melakukan pendalaman terhadap sosok capres yang diusulkan.
Pada tahapan ini, KIB bakal melibatkan organisasi masyarakat (ormas) agama dan nonagama.
"Tentu juga ya di lingkungan termasuk harus ada pengembangan komunikasi dengan parpol lain. Meski di kalangan partai-partai koalisi pemerintah yang tujuh, meskipun kami membelah dan tidak ada dalam koalisi," ujar Arsul.
Baca juga: Politisi Golkar Ingatkan Agar Parpol Hati-hati Pilih Capres yang Sekadar Populer
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin bilang, meski perolehan suara partainya di Pemilu 2019 unggul dibanding dua partai mitra di KIB, itu tak lantas membuat tiket pencapresan menjadi milik Golkar semata.
Nurul mengatakan, semua hal yang menyangkut koalisi bakal didiskusikan bersama PAN dan PPP, termasuk soal pencapresan. Menurutnya, kedudukan ketiga parpol setara.
“Prinsipnya kolektif kolegial. Semua akan dibicarakan dan diputuskan bersama,” kata Nurul pada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.