Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keriuhan Hari Pertama Pendaftaran Partai Politik di KPU: Pertunjukan Palang Pintu hingga Kemacetan

Kompas.com - 02/08/2022, 06:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Musik dan orasi yang diputar lantang oleh massa Prima beradu keras dengan lantunan selawat dan orkes angklung yang dipertunjukkan massa PBB.

Ratusan orang itu tertahan di depan kantor KPU, hanya menyisakan 1 lajur jalan, karena memang hanya sejumlah pengurus partai yang diperbolehkan masuk ke dalam.

Dalam suasana riuh itu, mendadak rombongan Nasdem datang menggunakan bus.

Baca juga: KPU Ungkap PPP-PAN-Golkar Akan Daftar Pemilu Bersama, PKB Bareng Gerindra

Sejumlah pejabat Nasdem turun dengan jas dan kemeja, di antaranya Sekretaris Jenderal Johnny G Plate dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Prananda Surya Paloh.

Mereka pun sempat kesulitan masuk ke kantor KPU RI karena padatnya massa.

Sejumlah parpol urung mendaftar

Dua partai politik, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) urung mendaftarkan diri sebagai calon peserta Pemilu 2024 kemarin.

Ditengarai, kedua partai akan mendaftarkan diri ke KPU RI bersamaan dengan partai yang sejauh ini telah dijajaki peluang kerja samanya.

Sebagai informasi, PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu dengan PAN dan Partai Golkar.

Sementara itu, PKB disebut tinggal menunggu waktu untuk mendeklarasikan koalisi dengan Partai Gerindra.

"PPP, Golkar, dan PAN, menurut informasi, akan mendaftar pada hari yang sama pada 10 Agustus 2022," ucap Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan pada Senin siang.

Baca juga: Merasa Terbantu Sipol, PBB Harap KPU Hasilkan Calon Anggota Legislatif Andal

"Demikian juga Gerindra dan PKB mengonfirmasi kedua partai hadir bersamaan daftar pada 8 Agustus," ia menambahkan.

Selain itu, partai yang menjadwal ulang kehadirannya untuk mendaftar ke KPU yakni Partai Gelora. Partai Gelora, ujar Koordinator Divisi Teknis KPU RI Idham Holik, mengundurkan jadwalnya ke tanggal 7 Agustus 2022.

Sembilan partai daftarkan diri, termasuk Farhat Abbas cs

Sejauh ini, tercatat sudah 9 partai politik mendatangi kantor KPU RI pada hari pertama pendaftaran calon peserta Pemilu 2024, yakni PDI-P, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP), PKS, Partai Reformasi, Partai Nasdem, Perindo, PBB, dan terakhir Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai) besutan Farhat Abbas.

Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno dan Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/8/2022).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno dan Ketua Umum Partai Pandai Farhat Abbas di Kantor KPU, Jakarta, Senin (1/8/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com