Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Cacar Monyet Hanya Perlu Isoman 2 sampai 4 Pekan Hingga Sembuh

Kompas.com - 29/07/2022, 05:32 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penanganan dan isolasi bagi orang yang terinfeksi penyakit cacar monyet (monkeypox) disebut bisa dilakukan di rumah hingga sembuh.

Bahkan jangka waktu isolasi pasien hingga sembuh diperkirakan antara 2 hingga 4 pekan.

"Gejala awal biasanya mereka mulainya demam-demam badan enggak enak, tapi baru ketahuan pada saat ada bercak," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Kesehatan, Kamis (28/7/2022).

"Nah saat ada bercak itu harus cepat dites cairannya diambil, kalau dia positif harus diisolasi. Harusnya kan dua minggu sampai empat minggu sembuh sendiri,” sambung Budi.

Baca juga: Virus Cacar Monyet Terus Bermutasi, Bagaimana Perbedaannya?

Menurut Budi, orang yang terinfeksi cacar monyet tidak perlu dirawat di rumah sakit. Sebab karakter penyakit cacar monyet berbeda jauh dari Covid-19.

“Ini enggak seperti Covid-19 akan banyak, ini lebih sedikit. Ini (pasien) ditaruh di rumah juga enggak apa-apa," lanjut Budi.

Menurut Budi sampai saat ini tidak ada pasien di Indonesia yang terkonfirmasi positif mengidap cacar monyet.

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen dari 9 pasien dengan status suspek cacar monyet di Indonesia seluruhnya negatif.

Baca juga: Kemenkes Sediakan 1.500 Reagen untuk Uji Sampel Cegah Cacar Monyet

Budi mengatakan, penularan virus cacar monyet di antara manusia baru bisa terjadi jika orang yang sudah terinfeksi bersentuhan langsung dengan yang belum terinfeksi.

"Untuk virus cacar monyet perlu sentuhan fisik dan ia baru menular jika gejalanya terlihat berupa kulit melepuh seperti bisul," ucap Budi.

Mengenai ketersediaan vaksin untuk cacar monyet, Budi mengatakan, sampai saat baru tersedia di Amerika Serikat dan Rusia.

Akan tetapi, lanjut Budi, sebenarnya vaksin untuk cacar monyet bisa menggunakan vaksin cacar air.

Baca juga: Kemenkes Pastikan Belum Ada Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Budi mengatakan, pemerintah Indonesia pada 1974 pernah melakukan vaksinasi cacar air kepada masyarakat.

Maka dari itu, kata Budi, penduduk yang sudah pernah melaksanakan vaksinasi cacar air di masa lalu tidak perlu khawatir karena sudah memiliki kekebalan.

"Indonesia pernah melakukan vaksin cacar dan itu imunitasnya sudah terbentuk. Sekarang kan sudah tidak ada lagi vaksin cacar karena memang sudah tidak ada lagi, tapi kalau sudah pernah vaksin itu imunitasnya seumur hidup. Beda dengan Covid-19 harus booster," ucap Budi.

Untuk mengantisipasi penularan serta melakukan deteksi dini penyakit cacar monyet, pemerintah menyiapkan 2 laboratorium khusus.

Baca juga: Akan Ditanggung Pemerintah, Kemenkes Siapkan Aturan untuk Pembiayaan Cacar Monyet

"Pemerintah telah mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit cacar monyet," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (26/7/2022).

"Seperti penunjukan dua laboratorium untuk uji sampel, yakni Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infensi Prof. dr. Sri Oemijati di Jakarta," jelas Wiku.

Selain itu, pemerintah juga memperluas sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyaakat tentang penyakit tersebut.

Khususnya, mengenai bagaimana penyakit ini dapat menular, risiko kondisi yang dapat tertular dan cara terhindar dari penyakit cacar monyet.

Baca juga: Antisipasi Penularan Cacar Monyet, Pemerintah Tunjuk 2 Laboratorium Deteksi

"Masyarakat juga selalu diimbau untuk menerapkam pola hidup bersih dan sehat sebagai upaya perlindungan mandiri terhadap potensi penularan penyakit itu," tambah Wiku.

Penyakit cacar monyet dilaporkan sudah terdeteksi di 75 negara, termasuk beberapa negara di kawasan Asia.

Berdasarkan informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit cacar monyet bisa menular dari binatang ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit dan mukosa dari hewan yang terinfeksi virus penyebab cacar monyet.

Baca juga: Pemerintah Disarankan Sediakan Vaksin Cacar Monyet untuk Antisipasi

Adapun penularan cacar monyet dari manusia ke manusia bisa terjadi akibat kontak dengan sekresi saluran respirasi, lesi kulit dari orang yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi virus.

Menurut WHO, peningkatan kewaspadaan terhadap faktor-faktor risiko penularan penyakit dan edukasi masyarakat mengenai tindakan yang perlu dijalankan guna mengurangi risiko penularan virus merupakan strategi utama dalam pencegahan penularan cacar monyet.

(Penulis Dian Erika Nugraheny | Editor Bagus Santosa, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com