Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pemerintah Cegah Cacar Monyet dengan Perkuat Mitigasi

Kompas.com - 28/07/2022, 06:30 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan masuknya penyakit cacar monyet (monkeypox) adalah dengan memperketat pengawasan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dilaporkan mengaktifkan sistem surveilans dan melakukan pemantauan pada kelompok yang rentan tertular cacar monyet, guna mencegah penularan penyakit itu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah telah menyediakan reagen untuk pemeriksaan RT-PCR guna mendeteksi virus penyebab penyakit cacar monyet di berbagai laboratorium.

Menurut dia, virus penyebab penyakit cacar monyet lebih mudah dikenali dibandingkan virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

"Karena virus monkeypox (cacar monyet) lebih besar (ukurannya) dibandingkan SARS-CoV-2," kata Budi selepas Peluncuran Platform SatuSehat di Hotel Raflles Jakarta, Selasa (26/7/2022) lalu.

Baca juga: Antisipasi Penularan Cacar Monyet, Pemerintah Tunjuk 2 Laboratorium Deteksi

"Selain itu, gejala bisa dilihat dari yang timbul di permukaan kulit, seperti lesi (bintik kecil berisi cairan) di tangan maupun wajah, perubahan warna kulit menjadi kemerahan, hingga pembengkakan di area selangkangan," ujar Budi.

Budi juga mengatakan bahwa penyakit cacar monyet umumnya dialami oleh kelompok masyarakat tertentu, termasuk di antaranya kelompok pria penyuka sesama jenis.

"Memang penularannya relatif tinggi, sama seperti HIV/AIDS," ujar Budi.

Menurut Budi sampai saat ini tidak ada pasien di Indonesia yang terkonfirmasi positif mengidap cacar monyet.

Baca juga: Menkes Budi: Virus Cacar Monyet Belum Masuk Indonesia

Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen dari sembilan pasien dengan status suspek cacar monyet di Indonesia seluruhnya negatif.

Untuk mendukung antisipasi penilaran serta melakukan uji sampel penyakit cacar monyet, pemerintah menyiapkan 2 laboratorium khusus.

"Pemerintah telah mempersiapkan komponen yang diperlukan dalam usaha deteksi awal penyakit cacar monyet," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) Wiku Adisasmito dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (26/7/2022).

"Seperti penunjukan dua laboratorium untuk uji sampel, yakni Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infensi Prof. dr. Sri Oemijati di Jakarta," jelas Wiku.

Baca juga: Menkes Pastikan Semua Suspek Cacar Monyet di Indonesia Negatif

Selain itu, pemerintah juga memperluas sosialisasi mengenai penyakit cacar monyet untuk meningkatkan pemahaman masyaakat tentang penyakit tersebut.

Khususnya, mengenai bagaimana penyakit ini dapat menular, risiko kondisi yang dapat tertular dan cara terhindar dari penyakit cacar monyet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com