Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Jelaskan Duduk Perkara Kontainer Senjata Perang US Army Disegel di Lampung

Kompas.com - 24/07/2022, 16:25 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjelaskan duduk perkara satu kontainer senjata perang United States Army disegel oleh Kantor Bea Cukai Pelabuhan Panjang, Lampung, Sabtu (23/7/2022).

Andika mengatakan, senjata US Army itu didatangkan ke Indonesia untuk digunakan saat latihan bersama antara TNI dan US Army.

Ia memastikan, penyegalan tersebut terjadi karena ada kekeliruan dalam teknis pengiriman senjata pada saat sudah memasuki Indonesia.

“Jadi yang kemarin di Pelabuhan Panjang, Bandar Lampung itu adalah missed (kekeliruan), tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi,” kata Andika di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (24/7/2022).

Baca juga: Latihan Gabungan Garuda Shield TNI AD-US Army Dipertanyakan

Andika mengatakan, kedatangan senjata tempur US Army di Lampung sudah melalui proses dan mekanisme sesuai dengan standar izin keamanan yang berlaku.

Dengan demikian, Andika memastikan bahwa persoalan senjata yang disegel itu sudah selesai.

“Jadi sudah clear,” imbuh dia.

Dikutip dari Antara, Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung membeberkan adanya penemuan satu kontainer berisikan senjata di Pelabuhan Panjang.

Senjata itu akan digunakan US Army saat kegiatan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur (Puslatpur).

Baca juga: KSAD Buka Latihan Terbesar TNI AD-US Army

"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," kata Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor Cpm Eva Y Kamal, saat dihubungi di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan bahwa kedatangan senjata-senjata di dalam Tricon Container US Army tersebut telah diketahui oleh pihak terkait. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com