Sementara, para pakar ilmu kesehatan telah menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 dosis lengkap primer serta dosis penguat atau booster sebagai penambah daya tahan tubuh dapat menurun dalam waktu enam bulan.
"Masa aktif atau respons vaksin antibodi setelah enam bulan menurun," kata dia.
Apabila pandemi berkepanjangan, kata Syahril, ada kemungkinan pemerintah akan menjalankan rekomendasi dari berbagai pihak untuk untuk menyelenggarakan vaksinasi booster kedua.
Menurut Syahril, Kemenkes bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tengah melakukan pembahasan intensif terkait program vaksinasi ini.
"Terutama prioritas pada kelompok berisiko tinggi, tenaga kesehatan, usia lanjut, tenaga pelayanan publik, itu semua ada prioritasnya," kata dia.
Baca juga: Booster Jadi Syarat Perjalanan, Lebih dari 70 Sentra Vaksinasi Disiapkan di Jabodetabek
Namun begitu, hal lain yang menjadi pertimbangan ialah kemampuan pemerintah dalam menyediakan stok vaksin dosis keempat.
"Ada beberapa negara, seperti Indonesia, vaksinasi ketiganya belum terpenuhi," ujar Syahril.
Merujuk data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang dirilis Jumat (22/7/2022), angka vaksinasi booster baru mencapai 53.891.018.
Sementara, yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 202.103.683, dan capaian vaksinasi dosis kedua sebesar 169.719.432.
Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi menjangkau 208.265.720 penduduk Indonesia.
Saat ini, pemerintah mewajibkan bukti vaksin booster untuk sejumlah kegiatan, misalnya syarat perjalanan jarak jauh menggunakan pesawat terbang dan kereta api. Vaksin dosis ketiga juga dipersyaratkan untuk masuk mal, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.