Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Ketokohan Prabowo Kekuatan Utama Gerindra

Kompas.com - 22/07/2022, 12:05 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas 26 Mei-4 Juni 2022 menunjukkan bahwa ketokohan Prabowo Subianto merupakan kekuatan utama Partai Gerindra.

Peneliti Litbang Kompas Eren Masyukrilla menyebutkan, mayoritas responden memilih partai Gerindra karena ketokohannya.

“Berdasarkan hasil pemetaan terhadap alasan pemilih Gerindra dalam menentukan pilihan partai, sebesar 48,3 persen responden menyatakan menyandarkan pertimbangan pilihannya pada tokoh yang berpengaruh di dalam partai,” paparnya, dikutip dari Kompas.id, Jumat (22/7/2022).

Sementara itu, responden yang memilih Partai Gerindra karena visi dan misinya hanya 18,5 persen dan sebanyak 13,9 persen responden memilih karena kenyamanan.

Baca juga: Gerindra DKI Minta Ali Lubis Dipecat karena Berani Gugat Prabowo

Bahkan, hanya 11,3 persen responden yang memilih partai yang berdiri tahun 2008 itu karena program kerja.

Eren berpandangan, Partai Gerindra mempunyai kelebihan karena popularitas dan tingkat keterpilihan Prabowo telah melebur menjadi satu.

Di sisi lain, loyalitas pemilih Partai Gerindra pun dominan dalam jajak pendapat Litbang Kompas.

Berdasarkan hasil Pemilu 2019, pemilih loyalnya mencapai 60,4 persen. Angka itu bertambah berdasarkan jajak pendapat Juni 2022 menjadi 64,8 persen.

“Kuatnya keterikatan sosok Prabowo sebagai representasi dari Gerindra tampaknya memang kian tak terpisahkan,” tuturnya.

Eren mengungkapkan, pemilih Partai Gerindra mengalami penurunan di Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca juga: Jika Prabowo Gabung Pemerintah, Elektabilitas Gerindra Diprediksi Merosot

Pada Pemilu 2019, pemilih Partai Gerindra di Jawa mencapai 53,1 persen. Namun, hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada Juni 2022 menunjukkan penurunan menjadi 47,9 persen.

Sementara itu, pada pemilu terakhir terdapat 26,7 persen pemilih Partai Gerindra, sedangkan dalam survei Juni 2022 angkanya menjadi 23,2 persen.

Namun, peningkatan signifikan justru terjadi di Bali dan Nusa Tenggara. Dalam Pemilu 2019, hanya 2,5 persen warga yang memilih Partai Gerindra.

Akan tetapi, survei Litbang Kompas menunjukkan ada 9,2 persen responden yang akan memilih Partai Gerindra pada Pemilu 2024.

Ia menilai, elektabilitas Prabowo sebagai kandidat calon presiden (capres) yang berada di urutan pertama menjadi solusi untuk mempertahankan dan meningkatkan basis pemilih Partai Gerindra.

Meski belum mendeklarasikan diri sebagai capres Partai Gerindra, elektabilitas Prabowo mencapai 25,3 persen mengungguli dua pesaingnya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan keterpilihan 22 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memiliki elektabilitas 12,6 persen.

“Figur yang tepat untuk diusung sebagai calon presiden menjadi kunci untuk merawat loyalitas pemilih Gerindra saat ini,” jelas dia.

“Tingkat loyalitas pemilih Gerindra pun akan menurun menjadi pada kisaran dua perlima jika partai ini mengusung calon presiden yang tak sesuai ekspektasi pemilih,” pungkasnya.

Diketahui bahwa saat ini Partai Gerindra belum menentukan capres yang bakal diusungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Survei Litbang Kompas, Elektabilitas Partai Gerindra di Jawa 47,9 Persen

Namun, elite parpol tersebut berulang kali menyatakan bahwa dalam Rapimnas akhir bulan ini, semua kader akan meminta Prabowo untuk kembali mengikuti kontestasi elektoral tersebut.

Guna menghadapi Pemilu 2024, saat ini Partai Gerindra telah membangun koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Adapun jajak pendapat Litbang Kompas melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode sistematis bertingkat di 34 provinsi.

Metode itu memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com