Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I DPR Sebut Konflik Keamanan di Papua Tak Bisa Diselesaikan dalam Waktu Singkat

Kompas.com - 20/07/2022, 18:43 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono menyebut, masalah keamanan di Papua tak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

Ia menilai, persoalan di Papua telah terjadi selama puluhan tahun. Maka, perlu upaya bertahap untuk mencari solusi permasalahan tersebut.

“Yang harus dihindari mencari quick wins. Jangan berpikir, permasalahan yang numpuk puluhan tahun diharapkan selesai dengan kebijakan yang dibuat satu hari,” tutur Dave dalam diskusi bertajuk “KKB Papua Kembali Berulah Di Mana Kehadiran Negara” di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Kisah Yulius yang Tewas Ditembak KKB di Nduga, Tak Lanjutkan Kuliah dan Pergi Merantau ke Papua

Adapun konflik keamanan di Papua kembali terjadi menyusul penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (16/7/2022).

Dave memaparkan, dua faktor yang mendasari persoalan konflik keamanan di sana, yaitu ketimpangan ekonomi, dan pendekatan represif selama orde baru.

Oleh karena itu, upaya pemerintah untuk melakukan pemekaran wilayah dengan menentukan daerah otonomi baru (DOB) Papua mesti didukung sebagai upaya penyelesaian konflik di sana.

“Sehingga diharapkan dapat lebih meratakan pembangunan, mempercepat proses pembangunan, dan mempermudah masyarakat,” sebutnya.

Baca juga: 10 Warga Sipil Tewas Diserang KKB, TNI-Polri Diminta Ubah Pendekatan di Papua

Di sisi lain, Politisi Golkar ini mendorong agar pemerintah membangun markas-markas militer yang bersifat permanen di sana.

Ia berpandangan, pendeknya masa tugas satuan tugas (satgas) keamanan di Papua tidak optimal untuk melakukan pendekatan kultural.

“Satgas kan fungsinya temporary, hanya sekitar 6-12 bulan, jadi pendekatan secara kultural kurang,” ucap dia.

“Maka itu, penting ada markas militer yang permanen sehingga menjalin komunikasi yang intens dengan warga setempat, sehingga saling memperkuat dan membangun kecintaan atas NKRI,” jelasnya.

Baca juga: Ada Potensi Serangan KKB, Pekerja di Pegunungan Bintang Papua Diminta Lebih Waspada

Diketahui, 10 orang meninggal dunia dan 2 lainnya luka-luka akibat penembakan yang dilakukan anggota KKB.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyebut serangan terjadi Sabtu (16/7/2022), sekitar pukul 09.15 WIT.

Ahmad menyampaikan, rombongan korban yang memakai truk dan sepeda motor dihadang 15-20 orang KKB.

Tiga anggota KKB disebut menggunakan senja api laras panjang, dan satu orang membawa senjata api genggam.

Lantas anggota KKB tersebut menembak serampangan ke arah rombongan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com