JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor berpendapat, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hingga kini masih menjadi prioritas partai banteng untuk diusung sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Oleh karenanya, berbagai upaya ditempuh PDI-P untuk mendongkrak elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu.
"Saya kira the main actress-nya, the best actress-nya masih Puan," kata Firman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).
"PDI-P akan terus push (mendorong) Puan dulu, sampai kelihatannya sudah harus mencari alternatif, setelah itu mungkin ada skenario lain. Sebelum dilewati level itu akan terus diupayakan semaksimal mungkin," tuturnya.
Baca juga: Hasto Sebut Megawati Cari Capres yang Berideologi Kuat dan Pernah Keliling Indonesia
Menurut Firman, PDI-P sadar betul elektabilitas Puan masih rendah. Survei berbagai lembaga memperlihatkan, elektabilitas Ketua DPR RI itu masih di kisaran angka 1 persen.
Namun demikian, bagaimanapun Puan punya keistimewaan sebagai putri ketua umum partai.
Oleh karenanya, Firman memprediksi, hingga mendekati waktu pendaftaran calon presiden nanti, PDI-P akan terus bekerja keras untuk mendongkrak elektabilitas Puan.
Salah satu yang tengah dijalankan yakni instruksi Megawati agar Puan berkeliling Indonesia bertemu kader partai di daerah.
Firman menilai, langkah ini ditempuh untuk mempopulerkan Puan ke masyarakat. Harapannya, popularitas mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu bakal meningkat.
Baca juga: Puan Maharani Sebut Ditugasi Megawati untuk Keliling Indonesia
Jika taktik itu berhasil, besar kemungkinan Puan akan melenggang ke panggung Pilpres 2024. Tetapi, jika tidak, PDI-P diprediksi akan mencari kandidat lain yang elektabilitasnya lebih menjanjikan.
"Jadi memang skenario itu akan coba di-push dulu, untuk kemudian setelahnya kita lihat apa yang akan terjadi," ujar Firman.
Menurut Firman, PDI-P setidaknya punya waktu sekitar 15 bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres Pemilu 2024 dibuka.
Bukan tidak mungkin partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan mengumumkan kandidat yang mereka usung di detik-detik terakhir, sebagaimana Pemilu 2014 ketika mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sisa waktu tersebutlah yang akan dimanfaatkan PDI-P untuk menggenjot elektabilitas putri mahkota partai, Puan Maharani.
"Sepintas kurang realistis, tapi ini yang coba terus dipertahankan di partai ini," kata Firman.
Baca juga: Sambut Baik Niat Silaturahmi, Nasdem Siapkan Karpet Merah untuk Puan