Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Diprediksi Bakal Terus Kerja Keras Dorong Elektabilitas Puan hingga Jelang Pencapresan 2024

Kompas.com - 20/07/2022, 06:30 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor berpendapat, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani hingga kini masih menjadi prioritas partai banteng untuk diusung sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.

Oleh karenanya, berbagai upaya ditempuh PDI-P untuk mendongkrak elektabilitas anak bungsu Megawati Soekarnoputri itu.

"Saya kira the main actress-nya, the best actress-nya masih Puan," kata Firman kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

"PDI-P akan terus push (mendorong) Puan dulu, sampai kelihatannya sudah harus mencari alternatif, setelah itu mungkin ada skenario lain. Sebelum dilewati level itu akan terus diupayakan semaksimal mungkin," tuturnya.

Baca juga: Hasto Sebut Megawati Cari Capres yang Berideologi Kuat dan Pernah Keliling Indonesia

Menurut Firman, PDI-P sadar betul elektabilitas Puan masih rendah. Survei berbagai lembaga memperlihatkan, elektabilitas Ketua DPR RI itu masih di kisaran angka 1 persen.

Namun demikian, bagaimanapun Puan punya keistimewaan sebagai putri ketua umum partai.

Oleh karenanya, Firman memprediksi, hingga mendekati waktu pendaftaran calon presiden nanti, PDI-P akan terus bekerja keras untuk mendongkrak elektabilitas Puan.

Salah satu yang tengah dijalankan yakni instruksi Megawati agar Puan berkeliling Indonesia bertemu kader partai di daerah.

Firman menilai, langkah ini ditempuh untuk mempopulerkan Puan ke masyarakat. Harapannya, popularitas mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu bakal meningkat.

Baca juga: Puan Maharani Sebut Ditugasi Megawati untuk Keliling Indonesia

Jika taktik itu berhasil, besar kemungkinan Puan akan melenggang ke panggung Pilpres 2024. Tetapi, jika tidak, PDI-P diprediksi akan mencari kandidat lain yang elektabilitasnya lebih menjanjikan.

"Jadi memang skenario itu akan coba di-push dulu, untuk kemudian setelahnya kita lihat apa yang akan terjadi," ujar Firman.

Menurut Firman, PDI-P setidaknya punya waktu sekitar 15 bulan sebelum pendaftaran capres dan cawapres Pemilu 2024 dibuka.

Bukan tidak mungkin partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu akan mengumumkan kandidat yang mereka usung di detik-detik terakhir, sebagaimana Pemilu 2014 ketika mengusung Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sisa waktu tersebutlah yang akan dimanfaatkan PDI-P untuk menggenjot elektabilitas putri mahkota partai, Puan Maharani.

"Sepintas kurang realistis, tapi ini yang coba terus dipertahankan di partai ini," kata Firman.

Baca juga: Sambut Baik Niat Silaturahmi, Nasdem Siapkan Karpet Merah untuk Puan

Diberitakan, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto kembali menyampaikan bahwa mekanisme pencapresan PDI-P ada di tangan ketua umum Megawati Soekarnoputri.

Hasto menyebut, Megawati mencari sosok pemimpin yang ideologinya kuat. Kriteria lain, sosok itu juga pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.

“Dengan berkeliling Indonesia, ia memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (18/7/2022).

Sebelumnya Megawati telah menginstruksikan putrinya, Puan Maharani, untuk berkeliling Indonesia guna berkonsolidasi ke jajaran kader PDI-P di daerah.

Puan pun mengaku telah berkeliling ke berbagai daerah mulai dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

“Ya pertama sebagai Ketua DPP partai, sebagai Ketua DPR saya ditugaskan, inget ya ditugaskan Ibu Ketua Umum (Megawati) untuk muter-muter, untuk ketemu sama keluarga besar PDI Perjuangan,” kata Puan dalam keterangannya, Senin (4/7/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com