Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Nasdem Sebut Surya Paloh Sarankan Prabowo Tak Maju Pilpres karena Usia

Kompas.com - 17/07/2022, 19:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan bercerita bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan sudah tidak cocok lagi untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Itu mengingat usia yang sudah menginjak lebih dari 70 tahun.

Hal itu, kata Zulfan, disampaikan Surya ketika menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat mengunjungi Nasdem Tower beberapa waktu lalu.

"Sudahlah Pak Prabowo kita ini sudah tua-tua, kasih yang muda-muda lah kan gitu, itu sudah ditangkap (kader-kader Nasdem)," kata Zulfan di acara diskusi Total Politik, kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (17/7/2022).

Zulfan mengungkapkan hal tersebut ketika ditanya isi pertemuan Surya Paloh dan Prabowo pada Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Saling Salip Elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies Menuju Pilpres 2024

Menurut Zulfan, pernyataan Surya langsung dimaknai oleh kader Nasdem untuk tak mengusung sosok sepuh sebagai calon presiden pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem pertengahan Juni.

Sehingga, tiga nama yang keluar sebagai bakal capres dari Nasdem adalah tokoh lebih muda dari Surya Paloh maupun Prabowo.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

"Dan memang dari internal Nasdem tidak ada satu struktur terbawah pun yang mencalonkan Prabowo," ucapnya.

Lebih lanjut, Zulfan mengakui, Nasdem tak memiliki kader yang berpotensi diusung sebagai capres.

Ketiga nama yang muncul sebagai sosok yang bakal diusung Nasdem, kata Zulfan, bukan kader Nasdem. Namun ketiganya direkomendasikan Nasdem sebagai capres dengan melalui perhitungan. 

"Semula kan semuanya masing-masing DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) punya calon, macam-macam, ada gubernur Aceh, ada gubernur Khofifah maju kan, bisa 20 calon presiden," katanya.

"Akhirnya kesepakatan lima, terlalu banyak masih, sudahlah sesuai dengan tiga figur survei itu yang tertinggi kita tiga saja," tambah dia.

Di sisi lain, Zulfan tak memungkiri jika pesan Surya ke Prabowo itu akan berubah ke depannya. Pasalnya, dalam politik suatu hal akan berlangsung dinamis.

"Kembali lagi saya bicara politik, itu bisa berbalik nanti, pengalaman hidup kita pernah enggak suka betul suka sama seseorang, tapi tiba-tiba pada suatu saat jadi kawan dekat, baik laki atau perempuan," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com