Komisi Antirasuah itu bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memastikan para penyuluh antikorupsi memiliki kompetensi yang mumpuni dalam melakukan kampanye dan sosialisasi antikorupsi kepada masyarakat.
“Ada 40 forum penyuluh antikorupsi di Indonesia. Para Paksi ini telah kami training, assessment, juga sertifikasi sebelum melakukan kampanye antikorupsi kepada masyarakat,” ungkap Dian.
Dalam kesempatan ini, Chair Civil20 (C20) ACWG Dadang Trisasongko menilai, cara-cara kampanye kreatif seperti dilakukan Paksi dapat mempercepat replikasi gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Perubahan yang terpenting adalah dengan kelompok orang yang kritis, yang punya keinginan kuat melakukan perubahan dengan kemampuan untuk mengubah, yaitu dengan cara-cara yang fun dan kreatif seperti dilakukan PAKSI sehingga dapat mempercepat perubahan budaya antikorupsi,” ujar Dadang.
Baca juga: Ikut Pembekalan Antikorupsi, Kader Gerindra Diingatkan soal Mahalnya Biaya Politik
Untuk diketahui, para Paksi yang telah tersertifikasi ini terus gencar melakukan berbagai kegiatan kampanye dan pendidikan antikorupsi di berbagai sektor. Sampai dengan saat ini tercatat ada 19 Paksi di Bali.
Mereka berkampanye tidak hanya menyasar masyarakat di lingkup pemerintah kota ataupun kabupaten, namun juga para Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), serta para perangkat desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.