Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Kerumitan Perang Melawan Narkoba

Kompas.com - 26/06/2022, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HARI ini, 26 Juni, dunia sedang memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI). Peringatan tahun ini diwarnai situasi dunia yang sedang dalam tekanan hebat.

Situas pandemi, krisis iklim yang menggila, krisis pangan yang menghantam jutaan warga negara di dunia, krisis lanjutan energi yang semakin menekan level kesejahteraan, dan gangguan rantai pasokan telah membawa penderitaan lebih dalam.

Krisis-krisis terebut mengancam dunia pada ambang resesi global.

Karenanya, UNODC mengangkat tema “addressing drug challenges in health and humanitarian crises.”

Dunia sedang dalam posisi bagaimana mengatasi tantangan narkoba dalam krisis kesehatan dan kemanusiaan.

Laporan terbaru UNODC, badan PBB untuk urusan narkoba dan kejahatan, menyebutkan sekitar 494.000 orang dilaporkan meninggal karena berurusan dengan narkoba.

Bahkan yang miris adalah adanya prediksi bahwa peningkatan penduduk yang paling berisiko terhadap penyalahgunaan narkoba akan menimpa negara dengan pendapatan rendah (43 persen).

Sementara negara dengan pendapatan sedang naik sekitar 10 persen dan negara dengan pendapatan tinggi menurun 1 persen.

Dalam konteks regional, Asia Tenggara dan Asia Timur juga terus mengalami keterpaan masalah narkoba karena krisis global dan regional yang terus terjadi.

Myanmar dan negara-negara Mekong lainnya masih menjadi sumber produksi dua jenis narkoba sekaligus, heroin dan methamphetamine (sabu). UNODC menyebutkan 89 persen penyitaan terjadi di kawasan tersebut.

Sementara Indonesia terus dalam posisi terhimpit karena narkoba tidak hanya datang dari kawasan.

Beragam jenis NPS datang silih berganti dari Asia Timur dan Eropa. Sementara narkoba jenis sabu dari Iran juga kembali masuk ke Indonesia.

Setelah kasus terakhir dan satu-satunya kasus yang dilaporkan pada 2016, kasus penyelundupan narkoba dari Iran kembali muncul pada 2020.

Sebanyak tiga kali kasus terjadi di tahun tersebut dengan jumlah narkoba sabu yang disita sebanyak lebih dari 1,5 ton. Sementara tahun lalu, hampir 2 ton sabu disita yang diduga dari Iran.

Jumlah sabu tersebut dapat dikonsumsi oleh lima juta penduduk Indonesia untuk sekali pakai atau lebih dari satu juta penduduk jika digunakan rutin seminggu sekali dalam rentang satu bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com