Perang terhadap narkoba, bagaimanapun kondisinya harus terus dilakukan. Situasi konflik semakin dalam jika tanpa upaya meredam persoalan narkoba ini dengan serius seperti yang terjadi di negara-negara di Amerika Selatan, Asia Selatan, atau di negara-negara Mekong.
Pendekatan dalam membongkar kasus narkoba sudah saatnya bergeser dari menyita narkoba menjadi menyita aset para pelaku.
Transaksi keuangan memang dinamis dan beragam mata uang digital membuat otoritas kesulitan mendeteksi secara sempurna.
Namun, uang-uang digital pada akhirnya harus dicairkan dan dibelanjakan dalam bentuk ril berupa aset, properti, saham, atau bahkan mata uang tradisional. Di sinilah petugas dapat melakukan penyelidikan lebih jauh.
Pemilik aset yang tidak logis dengan jumlah kekayaan yang dimilikinya adalah pintu masuk untuk menelusuri asal muasal kekayaan tersebut.
Begitu juga dengan pengembangan ribuan kasus-kasus narkoba yang sudah diungkap oleh BNN dan Polri.
Sebagai contoh progresif, bulan lalu Kejaksaan Distrik Massachusetts merilis informasi bahwa sekitar 20 orang yang berlokasi di Kolombia, Jamaika dan Florida telah didakwa di Boston.
Dakwaan dilakukan atas dugaan keterlibatan mereka dalam organisasi pencucian uang internasional lebih dari 6 juta dollar AS hasil perdagangan narkoba dari kartel Kolombia melalui sistem perbankan Amerika Serikat, Karibia dan Eropa.
Langkah-langkah tersebut patut ditiru secara prioritas karena tujuan utama perdagangan narkoba umumnya adalah menumpuk kekayaan.
Ton-tonan narkoba sabu yang mengalir ke Indonesia dari luar negeri tentu berbanding lurus dengan triliunan rupiah yang mengalir ke luar negeri.
Triliunan rupiah tersebut adalah angka yang menarik untuk terus ditelusuri. Barangkali, uang tersebut dapat digunakan untuk membantu korban penyalahgunaan narkoba rutin pakai di Indonesia yang jumlahnya mencapai lebih dari 3,6 juta jiwa sebagaimana yang dirilis oleh BNN.
Perang terhadap narkoba tampaknya tidak akan pernah usai. Namun, beragam pendekatan untuk meredam aksi kejahatan narkoba dan variannya tidak boleh didiamkan, serumit apapun.
Perlu ada upaya kreatif untuk menekan laju penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Kita perlu kerja cepat, kerja hebat, untuk berantas narkoba di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.