Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathurrohman

Analis Kejahatan Narkotika

Kerumitan Perang Melawan Narkoba

Kompas.com - 26/06/2022, 14:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kerumitan peredaran narkoba

Persoalan narkoba semakin hari semakin pelik. Dunia tanpa batas adalah tantangan terbesar karena rantai peredaran narkoba melakukan adaptasi yang hebat dalam transaksi komunikasi dan keuangan.

Sementara upaya penyelundupan narkoba sangat dinamis dan sulit untuk dipantau lebih dini. Pemantauan dengan peralatan canggih sekalipun, misalnya di bandara, tetap dapat ditembus oleh penyelundup narkoba.

Pada awal bulan ini, saya bertemu dengan salah satu penerima paket narkoba sabu dari Sumatera Utara ke Jakarta. Paket tersebut dikirim melalui jasa ekspedisi ternama.

Katanya, ini adalah paket kedelapan. Tujuh paket sebelumnya sudah tersebar kepada para penyalahguna.

Hanya satu dari delapan kali pengiriman paket terdeteksi narkoba oleh pihak ekspedisi atau otoritas bandara.

Artinya, teknologi deteksi narkoba di area yang dianggap paling aman sekalipun faktanya dapat ditembus.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Ratusan kasus pencegatan di bandara Indonesia terhadap beragam jenis narkotika dari luar negeri oleh petugas Bea dan Cukai juga menunjukkan proses pemantauan narkoba di bandara asal tidak berjalan dengan baik.

Muara dari kerumitan ini sebenarnya karena permintaan yang tidak pernah berkurang.

Ancaman depresi ekonomi global tidak membuat penyalahguna berhenti dari penggunaan narkoba. Sifat adiksi dari narkoba telah menjerat saraf mereka.

Para penyalahguna akan terus mencari cara bagaimana mendapatkan narkoba dengan aman. Selain mendapatkan suplai dari orang dekatnya, mereka juga kerap mencari narkoba dari daerah-daerah rawan narkoba seperti kampung narkoba atau tempat hiburan malam.

Belakangan, seperti yang juga dirilis oleh UNODC, aktivitas transaksi jual-beli kerap terjadi melalui media online baik media sosial atau situs gelap (dark web) yang tidak dapat dipantau oleh otoritas berwenang.

Penelitian terhadap media sosial yang saya lakukan dan dipublikasikan oleh BNN pada tahun lalu menunjukkan hasil mencengangkan.

Follower akun-akun tersebut berjumlah antara tiga ribu hingga dua puluh ribuan. Mereka tidak sungkan menawarkan narkoba melalui fitur DM akun yang saya kelola.

Aktivitas-aktivitas tersebut berada di ruang-ruang gelap, ruang klandestin. Ruang gelap tersebut berbanding lurus dengan gelapnya petugas membongkar kasus-kasus penyelundupan narkotika.

Peluang membongkar sisi gelap dari peredaran narkoba tetap terbuka sebagaimana hasil penyitaan yang hingga hari ini terus dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat Kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com