"Kalau itu masih panjang," kata dia.
Sekretaris Nasional Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) Dika Moehamad menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak memperhatikan masalah kemiskinan di Ibu Kota.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta hanya fokus pada pembangunan infrastruktur di Ibu Kota.
"Angka kemiskinan semakin menggunung, sementara perhatian pemerintah DKI Jakarta tak pernah sepenuh hati," kata Dika dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (21/6/2022).
"Mereka malah sibuk memoles diri dengan merevitalisasi trotoar, membangun jembatan, membangun tugu/monumen, membangun stadion dan lomba pacuan mobil listrik dibandingkan membantu warga miskin yang kesulitan sejak lahir dan batin," ucap dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Dika dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta bahwa pada September 2019 diketahui penduduk miskin DKI terdapat 3,42 persen atau 362.300 orang.
Kemudian, peresentase penduduk miskin September 2020 naik 1,27 persen poin atau bertambah 134.540 orang sehingga penduduk miskin di Jakarta menjadi 501.920 orang atau 4,72 persen pada Maret 2021.
Sementara itu, pada September 2021 jumlah warga miskin berkurang menjadi 498.290 orang atau 4,67 persen.
"Seperti diakui Wagub DKI Jakarta, kemiskinan di DKI Jakarta kembali memburuk. Inilah mengapa kehidupan menjadi semakin suram," ujar dia.
Selain itu, tambah Dika, bukan hanya kemiskinan yang meroket di DKI Jakarta, tetapi jumlah penderita gizi buruk pun juga merangkak naik mencapai 6.047 balita berdasarkan data BPS DKI Jakarta tahun 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.