JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya dukungan partai politik (parpol) ke pemerintah tidak diikuti dengan melonjaknya apresiasi publik terhadap kinerja pemerintah.
Menurunnya apresiasi publik kepada kinerja pemerintah juga menegaskan bahwa parpol yang menjadi barisan di pemerintahan kurang mendapatkan dukungan dari pemilihnya.
Hal ini berdasarkan hasil survei Kompas periode Juni 2022.
Dilansir dari Kompas.id, Senin (20/6/2022), ada pesimisme pemilih pada kinerja pemerintah yang cenderung meningkat.
Menariknya, gejala ini tidak saja ditunjukkan oleh pemilih dari partai politik yang selama ini berada di luar pemerintahan, tetapi juga berasal dari pemilih partai-partai pendukung loyal pemerintah yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.
Dalam survei kali ini, pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini konsisten berada di luar pemerintahan dan mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah relatif berjalan linier dengan pendukungnya.
Hal itu tampak dari tingkat kepuasan dan tingkat keyakinan pemilih terhadap kinerja pemerintahan, baik di survei periode Januari maupun Juni 2022.
Pemilih PKS konsisten menunjukkan rendahnya tingkat kepuasan dan keyakinan pemilihnya pada performa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf saat ini.
Hal yang lebih kurang sama juga terjadi pada pemilih Partai Demokrat.
Meskipun tingkat kepuasannya tinggi terhadap kinerja pemerintah, tingkat keyakinannya pada survei Juni ini cenderung menurun.
Dengan demikian, jika pada survei Januari 2022 posisi pemilih Partai Demokrat berada di kuadran kanan atas dengan tingkat keyakinan lebih rendah dari tingkat kepuasan, di survei Juni ini posisinya turun berada di kuadran kanan bawah.
Baca juga: Kepercayaan Publik terhadap KPK Terendah Sepanjang Survei Kompas sejak 2015
Jika merujuk posisi dalam kuadran yang dialami pemilih Partai Demokrat, ada kecenderungan pemilih partai ini semakin pesimistis melihat performa kinerja pemerintahan Jokowi di dua tahun sisa masa pemerintahannya.
Dengan semakin menurunnya tingkat keyakinan dari pemilih Partai Demokrat, pada akhirnya kelompok pemilih partai ini berada di kuadran kanan bawah.
Posisi ini semakin meneguhkan pemilih Demokrat cenderung tidak lagi menaruh harapan yang lebih pada pemerintahan ini ke depan.
Tentu, apa yang terjadi pada pemilih PKS dan Partai Demokrat relatif wajar jika melihat posisi yang diambil kedua partai ini terhadap pemerintahan Jokowi.