Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Anies yang Paling Dijagokan Kader Nasdem Jadi Capres, tetapi Belum Tentu Diusung...

Kompas.com - 17/06/2022, 07:00 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 32 dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres).

Anies mengungguli tokoh-tokoh lain, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

Adapun pengusulan nama Anies menjadi capres ini terjadi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Anies-Ganjar Masuk Radar Nasdem, Surya Paloh: Saya Belum Pernah Ketemu dan Bicara

Setiap nama Anies disebut oleh DPW Nasdem untuk diusulkan menjadi capres, kader yang hadir di lokasi menyambut usulan itu dengan tepuk tangan.

Meski Anies menjadi tokoh yang paling banyak diusulkan oleh DPW Nasdem, bukan berarti dia bakal langsung diusung menjadi capres.

Tidak berdasarkan voting

Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate mengatakan, pengambilan keputusan siapa yang akan diajukan sebagai capres bukan berdasarkan sistem voting.

Plate menyebutkan, Steering Committee Rakernas Nasdem sudah memiliki tim sendiri untuk menentukannya.

"Perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh SC (Steering Committee) tidak dilakukan atas dasar voting, namun mengacu pada tata tertib yang telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat," ujar Plate di JCC, Senayan, Kamis (16/6/2022).

"Dan karenanya, jumlah atau angka usulan tidak menentukan ranking usulan," ucap dia.

Baca juga: DPW Nasdem Jabar Mau Usulkan Anies, Ganjar, Erick, dan Andika Jadi Capres

Kemungkinan Anies "di-Nasdem-kan"

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino berbicara mengenai kemungkinan Anies Baswedan "di-Nasdem-kan".

"Itu tergantung daripada pribadi Bapak Anies Baswedan ya. Kita tidak pernah memaksa orang untuk 'di-Nasdem-kan' kalau dari kami DPW DKI Jakarta," ujar Wibi saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (16/6/2022).

Namun, Wibi mengatakan, apabila Anies memiliki niat untuk bergabung, Nasdem sangat terbuka.

Baca juga: Ganjar Masuk Bursa Capres Nasdem, Hasto: PDI-P Tak Campuri Urusan Parpol Lain

Menurut dia, tangan Nasdem terbuka untuk menyambut Anies Baswedan sebagai kader Partai Nasdem.

Akankah Anies dipanggil Paloh?

Sementara itu, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengakui bahwa dia belum pernah bertemu dengan Anies Baswedan terkait pencapresan yang diusulkan kader Nasdem. 

"Kita lihat nanti, saya sendiri belum pernah ketemu dan bicara serius," ujar Paloh saat ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Paloh memilih untuk bertemu dengan para bakal capres setelah Rakernas Nasdem selesai.

Adapun Rakernas Nasdem ini akan menghasilkan tiga nama calon presiden yang akan diusung untuk Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com