Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sebut Pasien Varian Baru Omicron yang Sudah Booster Alami Gejala Ringan

Kompas.com - 13/06/2022, 16:02 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, mayoritas pasien positif yang tertular varian Omicron BA.4 dan BA.5 dan sudah mendapatkan vaksinasi booster, mengalami gejala yang relatif ringan.

Sementara itu, mereka yang belum booster dan terpapar varian baru Omicron tersebut mengalami gejala sedang.

"Dari delapan orang yg tertular BA.4 dan BA.5, hanya 1 orang yang bergejala sedang dan belum booster," ujar Budi usai mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM di kompleks Istana Negara, Senin (13/6/2022).

"Tujuh lainnya sudah booster dan semua tanpa gejala atau gejala ringan," tuturnya.

Baca juga: Menkes: Transmisi Lokal Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Sudah Terjadi di Jakarta

Oleh karenanya, Budi mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi lengkap dosis pertama dan kedua serta vaksinasi booster.

Selain itu, masyarakat juga diminta selalu tertib menjalankan protokol kesehatan.

"Jadi pemerintah sangat mendorong masyarakat untuk vaksinasi lengkap dan vaksinasi booster, serta tetap jalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah," tambah Budi.

Diberitakan sebelumnya, Kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi 8 orang, per Minggu (12/6/2022).

Kemenkes mencatat, ada dua pasien yang terinfeksi subvarian BA.4, sedangkan enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5.

Dijelaskan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K); seluruh pasien yang positif subvarian Omicron itu sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap, tiga dosis vaksin, hingga empat dosis vaksin.

Baca juga: Menkes Prediksi Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 Terjadi Minggu Ketiga Juli

Rata-rata pasien juga mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, dan satu pasien bergejala sedang, yakni wanita berusia 20 tahun. Hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada 10 Juni, menyatakan ia positif subvarian BA.5.

Menurut Erlina, wanita tersebut adalah satu-satunya pasien yang mengalami gejala lebih berat dibandingkan yang lain, dari mulai batuk hingga nyeri abdomen.

"Ada dua kemungkina,n pertama mungkin BA.5 ini replikasinya banyak di saluran napas bawah dibandingkan Omicron yang BA.1 dan BA.2, yang replikasinya banyak di luar saluran napas. Bisa jadi juga karena penyakit lain mungkin asma. Ini perempuan masih muda," ujar Erlina dalam webinar, Minggu (12/6/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com