Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Ganjar Pranowo: Bertubi "Diserang" PDI-P, Kini Dilirik Partai Lain

Kompas.com - 13/06/2022, 06:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

"Jadi urusan pilpres ini ibu ketua umum," kata Hasto.

Baca juga: Jokowi Kembali Minta Relawan Santai dalam Hadapi Pilpres 2024: Tidak Usah Grusa-grusu

Punya peluang

Melihat ini, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai, Ganjar masih mungkin diusung PDI-P sebagai capres.

Firman menyebut, PDI-P punya sejarah memutuskan untuk mengusung calon tertentu sebagai capres di menit-menit akhir, seperti ketika mengusung Jokowi di Pilpres 2014.

“Ya kita lihat peluang-peluang itu tidak betul-betul mati. Apalagi politisi biasa melakukan akrobat. Jadi kalau sekarang masa-masa menahan diri, semua masih kukuh untuk jadi number one (capres),” kata Firman pada Kompas.com, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Jokowi: Yang Ngomong Lanjutkan Bukan Saya, Kok yang Didemo Saya

Di sisi lain, Firman berpandangan, saat ini internal PDI Perjuangan masih belum solid.

Beberapa elite partai yang dekat dengan Megawati memberikan dukungan pada Puan Maharani. Sementara, elite lain yang berada di lingkaran kedua dan ketiga partai diduganya lebih memilih Ganjar.

“Saya yakin di second layer dan third layer elite (PDI-P) hatinya terbelah, yang first layer elite mereka kan all Mega’s man, enggak mungkin menentang terbuka atau ketahuan berbeda loyalitas,” tuturnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam berpendapat, meski elektabilitas Ganjar menjanjikan, belum tentu dia diusung PDI-P sebagai capres. Ini melihat sentilan-sentilan internal PDI-P ke Ganjar setahun terakhir.

Umam menduga, langkah Ganjar safari politik ke berbagai daerah tak diimbangi dengan kontribusi membangun partai. Ganjar terlalu fokus membangun citra diri, hingga mengesampingkan tugas kepartaian yang diamanatkan kepadanya.

Padahal, kader dan elite PDI-P lainnya bekerja siang malam mengelola, menata, dan mengonsolidasikan partai.

Namun, Ganjar yang tidak banyak berkeringat untuk partai itu justru digadang-gadang menjadi calon presiden karena punya modal elektabilitas tinggi dan persepsi publik yang baik.

Baca juga: Soal Kemungkinan Ganjar Diusung Partai Lain, Sekjen PDI-P: Tugas Parpol Menggembleng, Bukan Membajak

Oleh karenanya, menurut Umam, wajar jika sejumlah kader dan elite partai banteng jengkel karena merasa dilangkahi oleh Gubernur Jawa Tengah itu.

"Karena itu, narasi serangan 'pemimpin medsos', 'kemajon', 'kemlinthi' muncul dari berbagai elit PDI-P," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Tak hanya itu, lanjut Umam, jika akhirnya PDI-P mengusung Ganjar sebagai capres, maka mata rantai kepemimpinan trah Soekarno akan terputus.

Padahal, di internal PDI-P ada Puan Maharani, yang tak lain adalah putri Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sekaligus cucu Soekarno.

"Semua itu mengonfirmasi begitu rapuhnya akar politik Ganjar di PDIP saat ini," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com