Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC: Jika Pemilu Diadakan Sekarang, PDI-P Raih Dukungan Terbesar

Kompas.com - 09/06/2022, 15:06 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan, jika pemilihan umum (pemilu) dilakukan sekarang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapat dukungan paling besar.

Hal itu berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang digelar pada 10-17 Mei 2022 terhadap warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilu dan sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

"Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapatkan dukungan paling besar yaitu 23,7 persen, disusul Gerindra 9,2 persen, serta Golkar 8,3 persen," papar Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis surveinya, Kamis (9/6/2022).

"Lalu ada PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan Nasdem 2 persen," ucapnya.

Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Responden Setuju Indonesia Undang Rusia dalam KTT G20

Sementara itu, kata Deni, partai-partai lain yang tidak disebutkan mendapat dukungan di bawah 2 persen.

Kemudian, sebanyak 35,6 persen responden yang menjawab belum tahu atau tidak menjawab soal partai pilihannya.

"Di sini kita lihat kekuatan partai kalau kita bandingkan dengan pemilu 2019 itu tidak mengalami perubahan yang berarti," ucap Deni.

Baca juga: Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo 12 Persen Ungguli Ganjar

Lebih lanjut, jika dilihat dari trennya, PDI-P juga menjadi satu-satunya partai yang mengalami peningkatan dibanding pemilu sebelumnya.

Deni mengatakan, PDI-P mendapat raihan dukungan sebesar 19.3 persen pada pemilu 2019. Sementara hasil survei hari ini, angkanya naik menjadi 23,7 persen.

Kemudian, dia menambahkan, partai-partai lain seperti Golkar dan Gerindra terlihat tidak mengalami perubahan atau kenaikan.

"Malah cenderung menurun. Begitu pun partai-partai yang lain di parlemen tidak mengalami kemajuan. PPP, PAN juga demikian, hanya PDI-P yang terlihat mengalami kemajuan dibanding 2019," ucap Deni.

Baca juga: Survei CSIS: 51,8 Persen Ahli Tak Puas dengan Kinerja Anies-Riza

Adapun survei ini dilakukan dari populasi itu dipilih secara random atau multistage random sampling 1.220 responden.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com