Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Diresmikan Jokowi, Masjid At-Taufiq Buah Pikiran Megawati dan Dibangun Puan Maharani

Kompas.com - 08/06/2022, 16:45 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan Masjdi At-Taufiq yang berada di depan Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (8/6/2022).

Ketua Panitia Pembangunan Masjid At-Taufiq, Ahmad Basarah mengatakan, ide awal pembangunan masjid ini berasal dari pemikiran Presiden RI Kelima sekaligus Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Rabu Sore, Jokowi Akan Hadiri Peresmian Masjid PDI-P di Lenteng Agung

Basarah menjelaskan, awalnya Megawati melihat bahwa mushala partai di Sekolah Partai sudah tidak memadai menampung banyaknya kader untuk beribadah.

"Sehingga, akhirnya muncul pemikiran Ketua Umum Ibu Megawati untuk menyediakan sarana ibadah bagi kader-kadernya yang beragama Islam untuk menunaikan shalat lima waktunya, terutama apabila mereka harus mengikuti Shalat Jumat berjemaah," kata Basarah dalam keterangannya, Rabu.

Basarah mengatakan, pemikiran Megawati itu kemudian ditindaklajuti oleh Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Puan, kata Basarah, mengambil inisiatif dan menjadi pemrakarsa untuk membangun Masjid At-Taufiq.

"Masjid ini didedikasikan, diperuntukan, bukan hanya sebagai saran ibadah bagi kader PDI Perjuangan atau pengurus Partai yang berada di Sekolah Partai ini, tetapi juga untuk sarana ibadah umat Islam di lingkungan kantor DPP PDI-P ini," ungkap Basarah.

Baca juga: Megawati dan Jokowi dalam Pusaran Isu Kerenggangan: Berawal dari Ganjar, Dibantah PDI-P

Lanjut Basarah, ground breaking pembangunan Masjid At-taufiq dilakukan pada 8 Juni 2018. Kemudian, pembangunannya dimulai pada Desember 2018.

Proses pembangunan pun selesai pada Juli 2020.

Basarah mengatakan, masjid ini tertunda peresmiannya karena pada Juli 2020, pandemi Covid-19 masuk ke tengah-tengah masyarakat.

"Masjid At-Taufiq ini dibangun di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan daya tampung sekitar 400-500 jamaah," terang Wakil Ketua MPR itu.

Ia menambahkan, konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini diambil dari konsep Islam Nusantara yang Berkemajuan.

Dia menuturkan, hal ini sesuai dengan Trisakti Bung Karno yang ketiga, yaitu berkepribadian yang berkebudayaan Indonesia.

"Sehingga dengan demikian, konstruksi bangunan Masjid At-Taufiq memadukan konsepsi Islam Nusantara yang Berkemajuan, dengan terdapat unsur-unsur kearifan lokal," tuturnya.

Letak unsur kearifan lokal pada bangunan masjid terlihat dari bentuk seperti bangunan adat istiadat Palembang, Sumatera Selatan.

Baca juga: PDI-P Sebut Isu Kerenggangan Jokowi dan Megawati Dibuat Orang Tak Bertanggung Jawab

Adapun Sumatera Selatan merupakan daerah asal suami Megawati, Almarhum Taufiq Kiemas. Selain Sumsel, bangunan ini juga menyerupai bangunan khas adat Minang.

Selain itu, tambah Basarah, bangunan masjid juga mengandung unsur-unsur kepartaian.

“Sehingga dengan demikian secara keseluruhan, konsep bangunan Masjid At-Taufiq ini mencerminkan nasionalisme religiusnya Bangsa Indonesia," jelas Basarah.

Basarah melanjutkan, Masjid At-Taufiq ini memiliki dua makna filosofi. Makna filosofi yang pertama adalah diambil dari kata 'Taufiq' yang dalam bahasa Arab mengandung pengertian sebagai 'Wafaqa'.

'Wafaqa' artinya adalah 'Irodah' atau sebuah ketentuan Ilahi yang dijalankan oleh makhluk-makhluk-Nya.

Baca juga: [POPULER NASIONAL] PDI-P Respons Kehadiran Ketum Projo di KIB | Mongol Daftar Caleg PSI

Sementara, kata “Taufiq” juga dapat mengandung pengertian sebagai sebuah limpahan rahmat dan petunjuk bagi umat manusia.

"Di sisi lain, kata Masjid At-Taufiq juga diambil dari nama almarhum H Muhammad Taufiq Kiemas, tokoh utama dan pendiri PDIP, yang juga Ketua MPR RI 2009-2013," jelas Basarah.

"Yang mana dengan demikian Masjid At-Taufiq yang berasal dari kata Taufiq Kiemas itu juga dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan almarhum Bapak H Muhammad Taufiq Kiemas semasa hidupnya," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com