"Kalau para tokoh politik juga selalu bersilaturahmi tidak selalu urusan politik tentunya ya, tapi urusan-urusan yang humanis, kekeluargaan seperti ini juga akan membangun semangat yang baik ke depan,” kata AHY kala itu.
AHY juga tercatat dua kali menemui Surya Paloh, akhir Maret dan 5 Juni 2022.
Dalam urusan ini, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selangkah lebih maju.
Tak sekadar kunjungan penjajakan, ketiga partai sudah sepakat berkoalisi yang mereka namai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Baca juga: Ketum PAN Ingin Ada 3 Paslon pada Pilpres 2024 agar Situasi Politik Tidak Pengap
Koalisi itu dideklarasikan pada 12 Mei 2022. Ketiga partai juga sudah menandatangani nota kesepahaman pembentukan koalisi pada Sabtu (4/6/2022).
KIB berkomitmen bekerja sama di Pilpres 2024. Namun, koalisi itu mengaku terbuka jika partai lain hendak bergabung.
"Tentu terbuka itu artinya kan sudah bertiga. Nanti kalau sudah cocok, kita berunding kita akan terima," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Koalisi Indonesia Bersatu di Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2022).
Hingga kini, KIB juga belum mengumumkan nama capres yang akan mereka usung. KIB mengaku terbuka pada semua nama, bahkan di luar kader Golkar, PAN, maupun PPP.
“Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (usung capres) dari luar koalisi sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat,” ujar Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, masih dalam acara Silaturahmi Nasional KIB.
Meski belum menentukan nama capres, sejumlah tokoh sempat disinggung oleh elite politik KIB, mulai dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ada yang tanya kalau dari luar (KIB), jangan-jangan ini koalisi untuk pak Ganjar Pranowo, oh bisa juga," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli.
"Ada lagi yang tanya jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga. Kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," tuturnya.
Baca juga: Silatnas KIB Dihadiri Luhut, Ketum Projo, dan Dugaan Adanya Restu dari Istana...
Menanggapi dinamika ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam memprediksi, nantinya akan ada 3 atau 4 poros calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Pertama, koalisi kekuasaan yang disponsori oleh PDI Perjuangan. Sebagai partai politik dengan pemilik saham terbesar di pemerintahan saat ini, PDI-P dinilai ingin berkuasa selama mungkin.
Namun, hingga kini PDI-P belum angkat suara soal calon yang akan diusungnya. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengaku tengah fokus menjalankan kerja-kerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ketimbang menjajaki koalisi untuk Pilpres 2024.