Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Kompas.com - 24/04/2024, 14:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI membantah pernyataan capres-cawapres nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, bahwa keduanya terlambat mendapat undangan ke acara penetapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Rabu (24/4/2024).

Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI, Idham Holik, menegaskan bahwa pihaknya telah mengirim surat melalui dua metode sekaligus kepada keduanya.

"Pertama metode konvensional, di mana surat undangan dalam bentuk fisik atau hardcopy itu diserahkan secara langsung oleh petugas pengantar surat," ujar Idham kepada wartawan pada Rabu siang.

"Kedua menggunakan metode digital atau internet di mana KPU mengirim softcopy dari surat undangan itu melalui messenger maupun melalui surel atau surat elektronik," sambungnya.

Baca juga: Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Ia menambahkan, para komisioner KPU RI juga menjalin komunikasi secara informal dengan liaison officer/petugas penghubung resmi antara capres-cawapres nomor urut 3 dengan KPU RI.

Komunikasi secara informal itu juga bermaksud untuk menyampaikan undangan untuk Ganjar-Mahfud hadir penetapan Prabowo-Gibran.

"Berkomunikasi dengan paslon baik 01, 02, 03 untuk memastikan undangan sudah disampaikan," tegas Idham.

"Dengan dua metode itu kami pastikan surat undangan sudah disampaikan. Prinsipnya kami sudah berkomunikasi, tidak hanya secara formal tapi kami juga menggunakan cara informal," jelasnya.

Baca juga: Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Sebelumnya, Ganjar mengaku tak menerima undangan resmi KPU RI hingga H-1 sehingga dirinya absen dalam penetapan rivalnya itu.

"Saya di Yogyakarta. Sampai sekarang belum dapat undangan (dari KPU)," kata Ganjar lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (23/4/2024) malam.

Ganjar berujar, undangan itu baru ia terima pada Rabu pagi. Ia mengeklaim, seandainya ia ada di Jakarta, ia akan hadir.

Sementara itu, melalui keterangan video yang diunggah ke akun resmi media sosialnya, Mahfud juga melontarkan pernyataan serupa.

"Ya ini banyak yang bertanya, 'Kok Pak Mahfud tidak hadir di KPU saat rapat penetapan presiden dan wakil presiden terpilih?' ujar Mahfud dalam keterangan video yang diterima Kompas.com dari staf Mahfud, Rabu siang.

"Ya saya menyesal juga tidak bisa hadir, tetapi tidak tahu kalau ada undangan. Baru setengah jam sebelum acara dimulai itu ada pemberitahuan lewat telepon," sambung dia.

Baca juga: Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Dalam sambungan telepon tersebut, Mahfud diberitahukan bahwa ada acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU.

Namun Mahfud mengaku kaget karena baru tahu. Alhasil, waktu untuk menuju KPU dirasa tidak cukup, maka Mahfud tidak hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta Rest Area Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com