Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

105 CPNS Mengundurkan Diri, Apa Saja Tahapan untuk Menjadi ASN?

Kompas.com - 27/05/2022, 18:47 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 105 orang yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 kini dilaporkan terancam sanksi berupa denda hingga masuk daftar hitam (blakclist) untuk kembali mengikuti CPNS pada satu periode berikutnya.

Meski proses yang dilalui untuk lolos CPNS cukup panjang, tetapi mereka yang memutuskan mengundurkan diri rata-rata beralasan karena gaji dan tunjangan yang akan mereka terima dirasa terlampau kecil.

"Kaget melihat gaji dan tunjangan," Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pertama.

Menurut Satya, para CPNS yang mengundurkan diri itu tak menyangka bahwa gaji dan tunjangan yang akan mereka terima sebagai PNS terlalu kecil.

Baca juga: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, BKN: Jabatan yang Ditinggalkan Kosong hingga Penerimaan Berikutnya

Hal ini dipandang tidak selaras dengan ekspektasi mereka selama ini, sehingga memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Ada yang mengaku kehilangan motivasi, dan lain-lain," ucap Satya.

Untuk mengikuti seleksi CPNS 2021, para peserta harus melalui 6 tahap.

Pertama, para peserta harus mendaftar dan membuat akun melalui portal SSCASN Badan Kepegawaian Negara (BKN). Di sana mereka diminta melengkapi biodata dan mengunggah swafoto.

Kemudian pada tahap kedua, para peserta mendaftarkan diri sesuai formasi atau posisi yang diinginkan dengan mengunggah berbagai dokumen digital yang diperlukan.

Lantas pada tahap ketiga, panitia masing-masing instansi akan melakukan seleksi administrasi. Seleksi dilakukan terhadap data pelamar dan kemudian menerbitkan pengumuman hasil seleksi.

Baca juga: CPNS Mengundurkan Diri Bisa Kena Denda, dari Puluhan Juta Rupiah sampai Rp 100 Juta

Pada tahap keempat, para peserta CPNS akan melaksanakan seleksi kompetensi dasar (SKD).

Lalu setelah SKD, para peserta akan menghadapi proses kelima yakni seleksi kompetensi bidang (SKB), sesuai yang sudah ditentukan masing-masing instansi yang dilamar.

Tahap terakhir atau keenam adalah pengumuman kelulusan SKB yang bersifa mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Bagi mereka yang lulus, tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah pemberkasan.

Setelah pemberkasan selesai, para peserta akan melalui tahap penetapan nomor induk pegawai (NIP).

Baca juga: 105 CPNS Mengundurkan Diri, Ini Sanksi yang Akan Diberikan

Menurut Satya, keputusan 105 CPNS untuk mengundurkan diri merugikan pemerintah. Mereka yang mundur juga akan dikenai sanksi denda yang nilainya bervariasi untuk setiap instansi, yakni mulai dari Rp 35 juta sampai Rp 100 juta.

Terkait dengan posisi yang batal diisi akibat 105 CPNS yang mengundurkan diri, menurut Satya akan tetap dibiarkan kosong sampai ada penerimaan CPNS berikutnya.

(Penulis : Adhyasta Dirgantara, Mutia Fauzi | Editor : Dani Prabowo, Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com