JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian menyampaikan sopir bus yang mengalami kecelakaan di jalam Tol Surabaya dan Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, diduga dalam pengaruh narkotika.
Itu terungkap setelah polisi menemukan adanya zat amphetamine dalam urine sopir berinsiial AF tersebut.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim kepolisian setempat.
"Dari hasil tes urine yang bersangkutan terindikasi di bawah pengaruh narkotika jenis amphetamine," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Pendidikan Anak Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo Ditanggung Pemerintah
Kendati demikian, Ramadhan mengatakan, dugaaan tersebut akan dipastikan lebih lanjut.
Pihak kepolisian, lanjut dia, sudah mengambil sampel darah sopir berusia 29 tahun itu untuk diperiksa di Laboratorium Polri.
"Namun untuk memastikannya hari ini saudara AF akan diambil darahnya untuk dikirim ke Laboratorium Polri," ujarnya.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan sementara, Ramadhan mengatakan, AF tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Pihak kepolisian pun saat ini tengah mendalami status AF yang sesungguhnya adalah sebagai sopir cadangan atau kernet bus.
"Saudara AF diketahui tak memiliki SIM sehingga kita akan cari statusnya ya, apakah saudara merupakan sopir cadangan atau kernet," ujarnya.
Menurutnya, AF awalnya diketahui sebagai sopir pengganti bus yang mengendarai puluhan penumpang berwisata ke Jawa Tengah.
Ramadhan menyebutkan, sopir utama dari bus tersebut adalah AA (31).
"Sopir utama berinisial AA umur 31 yang digantikan karena kelelahan. Pergatian tersebut dilakukan di rest area Km 695. Jadi kendaraan bus ini baru melaju sejauh 17 Km," terangnya.
Adapun kecelakaan terjadi di ruas jalan Kk 712.400/A, Jawa Timur, Senin (16/5/2022) pukul 06.15 WIB.
Baca juga: Berstatus Cadangan, Sopir Bus Pariwisata Kecelakaan di Tol Sumo Ternyata Tak Punya SIM
Bus pariwisata yang mengalami kecelakaan itu bernomor polisi S 7322 UW. Bus itu mengalami kecelakaan tunggal menabrak tiang variable message sign (VMS).
Dikabarkan, dari kejadian ini sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 19 lainnya luka-luka.
Polri juga menurunkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dalam rangka mengusut kasus kecelakaan maut itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.