Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Idjon Djanbi, Anak Petani Bunga Tulip di Belanda yang Jadi Pendiri Kopassus

Kompas.com - 14/04/2022, 17:25 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) akan menginjakkan usia ke-70 tahun pada Sabtu (16/4/2022) mendatang. Sejak dirikan pada 16 April 1952, Korps Baret Merah ini telah mencatatkan sejarah panjang.

Namun siapa sangka, satuan elite milik TNI AD ini ternyata didirikan oleh ‘bule’ Belanda, yakni Letnan Kolonel Infanteri Mochammad Idjon Djanbi, eks ‘pasukan siluman Sekutu’.

Dilansir dari buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis oleh Iwan Santosa dan E.A Natanegara, Idjon mempunyai nama asli Roger Barendrecht “Rokus” Visser. Ia merupakan anak petani bunga tulip kelahiran Boskoop, Provinsi Sud Holland, 13 Mei 1914.

Idjon kecil mempunyai cita-cita sebagai ahli agraria. Untuk merealisasikan mimpinya itu, Idjon memperdalam pengetahuannya dengan mengambil kursus agraria di Liverpool, Inggris.

Ketika berada di Inggris, Perang Dunia II pecah pada September 1939. Ia terpaksa tidak pulang ke negeri kelahirannya Belanda.

Baca juga: Resmi Jabat Danjen Kopassus, Brigjen Iwan: Saya akan Berbuat Maksimal untuk Korps Baret Merah

Idjon yang kala itu berusia 25 tahun pun terpanggil untuk mengarungi dunia militer pada Mei 1940 guna membela negaranya yang diinvasi Jerman. Lantas ia mendaftarkan diri pada dinas ketentaraan Belanda di pengasingan di Inggris.

Ia masuk dinas militer sukarela tentara sekutu dengan tugas pertamanya sebagai sopir Ratu Wilhelmina. Idjon kemudian mengundurkan diri dari tugas ini pada 1941 dan berlabuh ke satuan tempur Angkatan Darat Belanda bernama Brigade Princess Irene.

Pada 22 Maret 1942, Idjon menjadi relawan dan berangkat ke tempat rahasia di Achnacarry, Skotlandia untuk menjalani pelatihan komando yang oleh Perdana Menteri Inggris Winston Churchill disebut sebagai ‘pasukan siluman Sekutu’ dan Idjon dinyatakan lolos.

Kemampuannya sebagai pasukan elite komando telah menghasilkan catatan prestisius di medan tempur. Salah satunya kala ia menjadi co-pilot serbuan lintas udara untuk merebut jembatan strategis di utara Belanda hingga perbatasan Jerman dalam Operasi Market Garden.

Baca juga: Pesan Mayjen Widi ke Brigjen Iwan Setiawan Saat Tradisi Penyerahan Satuan Kopassus

Tiba di Indonesia dan Cetak Kopassus

Semasa Perang Dunia II antara 1944-1946, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat telah membentuk pangkalan di Kota Hollandia yang kini bernama Jayapura.

Pembentukan itu termasuk Markas Besar Jenderal MacArthur di Ifar Gunun. Idjon diangkat sebagai salah satu pelatih.

Pada 1947, Idjon berpindah ke Bandung, Jawa Barat, karena sekolah Para tempatnya melatih sudah berpindah ke Batujajar, lokasi yang kini menjadi Pusdiklatpassus. Ia kemudian keluar dari dunia militer dan memilih menetap d Lembang, Bandung.

Suatu hari pada 1951, rumah Idjon kedatangan seorang perwira muda bernama Letnan Dua Aloysius Sugianto dari Markas Besar Angkatan Darat.

Dalam pertemuan ini, Idjon diminta melatih pasukan komando di pendidikan Combat Intelligent Course (CIC) II, Bogor, yang kini menjad bagian Pusat Pendidikan Intel di bawah Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Baca juga: KSAD Sertijab 6 Jabatan Strategis, Brigjen Iwan Setiawan Resmi Jadi Danjen Kopassus

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com