Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2022, 08:28 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan, pandemi Covid-19 mempercepat pelaksanaan Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Hal itu disampaikan Penny saat meninjau fasilitas produksi vaksin Zifivax di PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.

"Saya selalu mengatakan bahwa di balik musibah pandemi ini pasti ada hal positif. Saya mengikuti dari awal, dari tidak ada vaksin menjadi ada, dan ini merupakan suatu kebanggaan," kata Penny dalam keterangan tertulis, Jumat (8/4/2022).

"Perkembangannya cepat dan besar sekali, khususnya terkait vaksin Covid-19," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) Mahendra Suhardono menyambut baik kunjungan Kepala BPOM RI untuk meninjau proses produksi dalam negeri vaksin Zifivax.

Baca juga: Tudingan BPOM Ditekan Sehingga Beri Perpanjangan Masa Simpan Vaksin Covid-19, Ini Jawaban Penny Lukito

Terlebih, kata Mahendra, vaksin Zifivax sudah diuji klinis di Indonesia dan halal, sehingga penggunaannya akan sangat sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.

"Kami sangat berkomitmen dalam kemandirian nasional terutama di bidang farmasi, kami sedang membangun pabrik vaksin Covid, dan akan ada vaksin lainnya juga. Apa yang dibutuhkan Indonesia dan regional, akan kami produksi di Indonesia," kata Mahendra.

Ia juga mengatakan Vaksin Zifivax telah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM RI serta dinyatakan halal dan suci melalui fatwa MUI pada Oktober 2021.

Pada Januari 2022, BPOM juga menyatakan bahwa Zifivax aman dan efektif digunakan sebagai booster.

“Vaksin Zifivax sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Ada transfer teknologi dan ilmu pengetahuan dalam proses produksinya, ada semangat kemanusiaan untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mahendra mengatakan, penggunaan Vaksin Zifivax sebagai booster dinilai mampu meningkatkan Neutralizing Antibody jauh lebih tinggi dibandingkan subyek yang divaksinasi dengan Vaksin Inactivated sebagai booster.

Baca juga: Kepala BPOM Sebut Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 Tak Bisa Disamakan dengan Makanan atau Produk Lain

Hal ini, kata dia, berdasarkan hasil penelitian independen di National Center For Infectious Diseases, Beijing Ditan Hospital, Capital Medical University Beijing.

"Produksi dalam negeri vaksin Zifivax ini merupakan upaya yang penting untuk mempercepat kemandirian nasional dalam bidang farmasi dan vaksin Zifivax ini juga merupakan vaksin rekombinan pertama yang diproduksi di dalam negeri," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Jadi Capres Pertama yang ke IKN, Ganjar: Untuk Tunjukkan Komitmen Melanjutkan Pembangunan

Nasional
Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Pemerintah Prediksi 107 Juta Orang Mudik Saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Nasional
Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Selain Kesempatan Kerja, Jokowi Sebut Investasi Bawa Pemasukan Pajak dan Bukan Pajak

Nasional
Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara

Nasional
Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Jokowi Janji Urus Kenaikan Tukin Kementerian Investasi Usai Bahlil Minta Dinaikkan

Nasional
Tanggapi Santai Isu 'Walkout' di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Tanggapi Santai Isu "Walkout" di COP28, Jokowi: Yang Penting Kita Telah Lakukan Hal Nyata

Nasional
Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Ganjar Ingin Aset Negara di IKN Dibangun dengan APBN

Nasional
Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Tanggapan Jokowi Usai Menteri Bahlil Minta Tukin Naik di Depan Publik

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program

Nasional
Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Hukuman Angin Prayitno Diringankan Jadi 5 Tahun Penjara

Nasional
Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Kritik RUU DKJ, Anies: Demokrasi Kita Harusnya Maju Bukan Mundur

Nasional
Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Ketika Prabowo Makan Siang bersama Lesti Kejora hingga Nikita Mirzani...

Nasional
Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Soal RUU DKJ, Mendagri: Pemerintah Tak Setuju Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden

Nasional
Cerita Alam Ganjar soal 'Privilege' dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Cerita Alam Ganjar soal "Privilege" dan Godaan Jadi Anak Pejabat

Nasional
Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Kampanye di Lampung, Anies Berikan Nama Adil untuk Anak Sapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com