Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tudingan BPOM Ditekan Sehingga Beri Perpanjangan Masa Simpan Vaksin Covid-19, Ini Jawaban Penny Lukito

Kompas.com - 06/04/2022, 17:38 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR Anshori Siregar menuding ada yang mencoba menekan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dapat memperpanjang shelf life atau masa simpan vaksin Covid-19 yang sudah masuk kedaluwarsa.

Hal itu disampaikannya karena berkaca pada pernyataan Kepala BPOM Penny Lukito sebelumnya bahwa vaksin kedaluwarsa sebaiknya dimusnahkan.

"Apakah ada yang menekan atau apa, atau bagaimana? Sehingga, menurut saya, pikiran saya pertama kali ibu itu bilang, 'buang saja dah, buang saja, orang sudah (kedaluwarsa)'. Tapi apakah ibu berubah pikiran dengan adanya pertemuan dengan ini, dengan ini, saya enggak tahu," kata Anshori dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR dengan Kepala BPOM, Rabu (6/4/2022).

Baca juga: Kepala BPOM Sebut Masa Kedaluwarsa Vaksin Covid-19 Tak Bisa Disamakan dengan Makanan atau Produk Lain

Anshori meminta penjelasan Penny Lukito terkait dugaan ada pihak yang menekan BPOM sehingga memutuskan vaksin kedaluwarsa bisa diperpanjang.

"Kalau memang enggak bener, enggak apa. Tapi kalau enggak benar, mungkin bisa diklarifikasi. Istilahnya itu (meminta) agar ini tetap diperpanjang," jelasnya.

Penny Lukito yang diberikan kesempatan menegaskan bahwa tidak ada tekanan dari pihak mana pun terkait perpanjangan masa simpan vaksin Covid-19.

Menurut dia, soal masa simpan vaksin Covid-19 pun juga diterapkan oleh berbagai negara di dunia dan juga berdasarkan standar internasional.

"Tidak ada tekanan sama sekali dalam hal ini diberikan kepada Badan POM," tegas Penny.

Baca juga: Soal Vaksin Covid-19 Anak Usia di Bawah 6 Tahun, Bio Farma: Kita Masih Kumpulkan Data

Ia mengatakan, BPOM bekerja selama ini berdasarkan metodologi sains dan standar-standar internasional.

"Berdasarkan data sains yang kami terima, baru kami memutuskan untuk memberikan jaminan berkaitan dengan keamanan, mutu dan khasiat dari vaksin yang diberikan pada BPOM. Jadi, jika BPOM sudah memperpanjang (masa simpan), tentunya itu ada saintifik penjelasan yang ada di balik tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com