Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Rusia dan KTT G20, Jokowi Diminta Lebih Aktif Berdiplomasi

Kompas.com - 27/03/2022, 06:32 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan untuk lebih aktif memainkan peran politik luar negeri di tengah persoalan perang Rusia-Ukraina yang mempengaruhi agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 yang akan digelar pada November mendatang.

Menurut peneliti Pusat Studi Pertahanan dan Perdamaian Universitas Al Azhar Indonesia, Ramdhan Muhaimin, Presiden harus saling bantu dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendekati negara-negara yang tengah bertikai.

"Karena itu menurut saya, perhatian pemimpin Indonesia harus lebih serius lagi dalam masalah ini. Beri perhatian lebih besar lagi pada krisis di Ukraina. Bagi saya tidak cukup Menlu, tapi juga presiden bersama Menlu sudah harus lebih intens dalam bertindak terkait krisis Ukraina. Urusan dalam negeri sementara berbagi tugas dengan Wapres," kata Ramdhan kepada Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Baca juga: Joe Biden: Rusia Harus Dikeluarkan dari G20

Ramdhan mengatakan, Presiden dan Menlu Retno harus cermat dalam mengambil langkah menjelang KTT G20. Sebab, saat ini posisi Indonesia berada di tengah-tengah tekanan Rusia dan Amerika Serikat.

Presiden AS Joe Biden dan negara-negara sekutu menekan Indonesia supaya mendepak Rusia dari KTT G20. Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan akan hadir dalam kegiatan itu.

Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 ke-17 sampai saat ini menyatakan tetap netral sebagai. Namun, Indonesia juga mempunyai risiko jika keliru dalam mengambil langkah.

"Tinggal pemerintaah melakukan kalkulasi yang cermat untuk mengambil kebijakan yang tepat. tapi Indonesia jangan diam atas dalih Bebas-Aktif," ujar Ramdhan.

"Pemimpin Indonesia, tidak cukup Menlu, datangilah para pemimpin G20. Rusia, AS, Inggris, Jerman, China, Kanada, dan seterusnya lalu sampaikan solusi-solusi perdamaian," lanjut Ramdhan.

Baca juga: Anggota DPR Sebut Kesolidan G20 Diuji di Tengah Isu Kehadiran Putin

Menurut Ramdhan, Presiden juga harus mendekati beberapa negara kunci di kawasan Asia dan Afrika untuk menggalang sebuah gerakan stabilitas yang bisa muncul akibat krisis di Eropa.

"Seperti yang dilakukan Presiden Soekarno dulu. Sehingga langkah-langkah Indonesia dalam upaya ketertiban dunia benar-benar terlihat, Bebas tapi aktif, tidak diam. Melalui komunikasi dengan banyak negara, saya kira solusi itu pelan-pelan akan ditemukan," ucap Ramdhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com