Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dubes Rusia dan Ukraina Lobi DPR soal Kehadiran Putin di KTT G20

Kompas.com - 26/03/2022, 07:49 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 membuat posisi Indonesia selaku Ketua Presidensi menjadi medan tarik menarik.

Pasalnya, kehadiran Putin ditentang oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya seiring dengan invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.

Perwakilan Rusia dan Ukraina di Indonesia berbondong-bondong mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) guna melakukan lobi terkait kehadiran Putin di perhelatan akbar tersebut.

Kamis, 24 Maret 2022, Duta Besar Rusia untuk Republik Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengunjungi pimpinan DPR Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin membernarkan adanya pembahasan tentang rencana kehadiran Putin pada KTT G20 di Bali, November 2022 mendatang.

Baca juga: Sampai Kapan Putin Perintahkan Invasi Rusia ke Ukraina? Ini Prediksinya...

"Bu Dubes menyatakan bahwa sampai hari ini ada kesiapan dan kesanggupannya (Putin) untuk hadir," kata Muhaimin.

Selain itu, Muhaimin juga meminta, meminta Rusia mempercepat terciptanya suasana damai di Ukraina agar tidak memicu perang global.

"Ya tentu kita berharap segera tercipta suasana damai di Ukraina yang kita sangat khawatir Ukraina ini bisa menjadi pemicu perang global. Supaya tidak jadi pemicu, kita berharap kepada Rusia untuk mempercepat keadaan ini sehingga menjadi lebih damai," kata Muhaimin seusai pertemuan.

Muhaimin mengatakan, krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina menjadi pengingat bagi semua pihak untuk membangun tata dunia baru yang lebih damai tanpa ada ketegangan militer antarnegara maupun antarblok.

Satu hari berselang, 25 Maret 2022, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengunjungi pimpinan DPR Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Lewat KTT G20, Indonesia Diharapkan Dorong Putin Buka Jalan Perdamaian dengan Ukraina

Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin mengatakan, Ukraina berharap Indonesia berperan aktif untuk membantu menyelesaikan konflik usai Rusia menyerang wilayahnya beberapa bulan belakangan.

Hamianin, kata Muhaimin, menilai Indonesia bisa memanfaatkan momentum Presidensi G20 akhir tahun nanti untuk menghentikan serangan Rusia ke Ukraina.

Ia mengaku akan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo atas permintaan Dubes Ukraina tersebut.

"Nah ini nanti akan kita sampaikan kepada presiden harapan-harapan Pak Duta Besar salah satunya di G20," jelasnya.

Ukraina harap Putin diboikot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

UU DKJ Disahkan, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Langsung Rakyat

Nasional
THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com