JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 membuat posisi Indonesia selaku Ketua Presidensi menjadi medan tarik menarik.
Pasalnya, kehadiran Putin ditentang oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya seiring dengan invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.
Perwakilan Rusia dan Ukraina di Indonesia berbondong-bondong mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) guna melakukan lobi terkait kehadiran Putin di perhelatan akbar tersebut.
Kamis, 24 Maret 2022, Duta Besar Rusia untuk Republik Indonesia, Lyudmila Vorobieva mengunjungi pimpinan DPR Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin membernarkan adanya pembahasan tentang rencana kehadiran Putin pada KTT G20 di Bali, November 2022 mendatang.
Baca juga: Sampai Kapan Putin Perintahkan Invasi Rusia ke Ukraina? Ini Prediksinya...
"Bu Dubes menyatakan bahwa sampai hari ini ada kesiapan dan kesanggupannya (Putin) untuk hadir," kata Muhaimin.
Selain itu, Muhaimin juga meminta, meminta Rusia mempercepat terciptanya suasana damai di Ukraina agar tidak memicu perang global.
"Ya tentu kita berharap segera tercipta suasana damai di Ukraina yang kita sangat khawatir Ukraina ini bisa menjadi pemicu perang global. Supaya tidak jadi pemicu, kita berharap kepada Rusia untuk mempercepat keadaan ini sehingga menjadi lebih damai," kata Muhaimin seusai pertemuan.
Muhaimin mengatakan, krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina menjadi pengingat bagi semua pihak untuk membangun tata dunia baru yang lebih damai tanpa ada ketegangan militer antarnegara maupun antarblok.
Satu hari berselang, 25 Maret 2022, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengunjungi pimpinan DPR Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Lewat KTT G20, Indonesia Diharapkan Dorong Putin Buka Jalan Perdamaian dengan Ukraina
Dalam pertemuan tersebut, Muhaimin mengatakan, Ukraina berharap Indonesia berperan aktif untuk membantu menyelesaikan konflik usai Rusia menyerang wilayahnya beberapa bulan belakangan.
Hamianin, kata Muhaimin, menilai Indonesia bisa memanfaatkan momentum Presidensi G20 akhir tahun nanti untuk menghentikan serangan Rusia ke Ukraina.
Ia mengaku akan menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo atas permintaan Dubes Ukraina tersebut.
"Nah ini nanti akan kita sampaikan kepada presiden harapan-harapan Pak Duta Besar salah satunya di G20," jelasnya.
Ukraina harap Putin diboikot
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.