"Kalau saya melihat Sumatera Barat itu, saya pikir kenapa ya rakyat di Sumatera Barat itu sepertinya belum menyukai PDI-P, meskipun sudah ada daerah yang mau ada DPC atau DPD," ujar dia.
Setahun berselang tepatnya 12 Agustus 2021, Megawati dalam pidatonya kembali menyinggung Sumbar yang kini berbeda dari dulu yang ia kenal.
Dia juga mempertanyakan mengapa dirinya dan Puan Maharani dirundung usai pernyataan Puan soal harapannya agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung Pancasila.
Pernyataan soal Sumbar kini berbeda juga Mega sampaikan di HUT PDI-P ke-49, Januari 2022. Dia mempertanyakan adat istiadat asal Sumbar, Ninik Mamak, yang kini tidak lagi dilihatnya.
Megawati kembali menuai kontroversi usai mempertanyakan sumbangsih generasi milenial. Ia menilai bahwa generasi muda hanya bisa berdemonstrasi, salah satunya unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja pada Oktober 2020 lalu.
Menurut dia, sumbangsih generasi milenial terhadap bangsa Indonesia belum terlihat selain melakukan demonstrasi tersebut.
Baca juga: Wacana Penundaan Pemilu, Politisi PDI-P Curiga Ada Harmoko di Sekitar Jokowi
"Anak muda kita jangan dimanja, dibilang generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi membuat kita sudah viral tanpa harus bertatap langsung?" kata Megawati dalam acara peresmian kantor PDI-P secara daring, Rabu (28/10/2020).
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," tuturnya.
Ia pun menyayangkan demonstrasi yang kala itu berlangsung karena terjadi perusakan berbagai fasilitas publik, seperti halte transjakarta dan moda raya terpadu (MRT).
Usai Jokowi-Ma'ruf Amin terpilih sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019-2024 melalui Pilpres 2019, Megawati terang-terangan meminta jatah menteri terbanyak untuk PDI-P di kabinet.
Dia mengatakan, sejak Pemilu 2014 hingga 2019 PDI-P berjaya, apalagi salah satu kadernya dua kali menjabat sebagai presiden.
"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dalam Kongres V PDI-P di Denpasar, Bali, Rabu (8/8/2019).
Pernyataan Megawati itu disambut sorak-sorai kader PDI-P yang hadir.
"Orang kita ini pemenang pemilu dua kali. Betul tidak?" kata Megawati.
"Betul," jawab para kader serempak.
Baca juga: Menebak-nebak Capres PDI-P di 2024 Bocoran Puan Maharani
Megawati menegaskan bakal menolak apabila Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menteri untuk diisi kader PDI-P.
"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau!" ujar Megawati.
Pernyataan itu membangkitkan sorak-sorai para kader. Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau" sembari bertepuk tangan.
Megawati kemudian berkelakar, "Memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".
"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip!" lanjut Megawati yang kembali disambut sorak-sorai kader.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.