"Sembilan WNI kita di Chernihiv, lokasi mereka berada di pabrik tempat mereka bekerja di pabrik plastik. Ada bungker di bawahnya jadi kalau ada sesuatu bisa berlindung di bungker," kata Judha.
Baca juga: 114 WNI Berhasil Dipulangkan dari Ukraina ke Indonesia
Ia pun menjelaskan, WNI yang saat ini masih berada di Chernihiv tersebut berada dalam kondisi yang aman dan memiliki pasokan logistik dari pihak perusahaan.
Judha mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih kesulitan untuk menjemput kesembilan WNI itu lantaran masih terjadi pertempuran di Chernihiv.
Namun, KBRI Kyiv serta dirinya selalu menjalin komunikasi dengan WNI yang tertahan di Chernihiv.
"Kita setiap hari, selalu menjalin komunikasi dengan mereka. Saat ini dalam kondisi aman, pasokan logisitik aman. Tantangan di Chernihiv saat ini masih menjadi zona pertempuran," jelas Judha.
Judha mengaku sempat mengupayakan penjemputan kepada sembilan WNI di Chernihiv.
Namun, upaya tersebut gagal lantaran praktik koridor kemanusiaan (humanitarian corridor) yang disepakati oleh Ukraina dan Rusia tak berjalan efektif di lapangan.
"Demi keselamatan upaya ditunda terlebih dahulu. Proses evakuasi mereka akan terus diupayakan, terutama penciptaan humanitarian corridor yang efektif di lapangan," ujar Judha.
"Ibu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) pun terus mengupayakaan penciptaan humanitarian corridor sehingga bisa dipatuhi oleh pihak-pihak di lapangan," jelas dia.
Baca juga: Kemenlu Pastikan 9 WNI yang Masih Tertahan di Chernihiv Ukraina dalam Kondisi Aman
Ia mengatakan, hingga saat ini para WNI yang masih berada di Chernihiv tersebut memang diminta untuk tetap berada di lokasi masing-masing.
Judha mengatakan, hingga saat ini masih belum ada mekanisme teknis yang jelas terkait dengan pelaksanaan koridor kemanusiaan yang disepakati oleh Rusia dan Ukraina.
Ia mencontohkan, Mariupol merupakan salah satu wilayah di Ukraina yang disepakati sebagai salah satu jalur koridor keamanan untuk evakuasi warga sipil.
Baca juga: 80 WNI Telah Dipulangkan dari Ukraina, Misi Evakuasi Terus Berlanjut
Namun demikian pada kenyataannya masih terdapat pertempuran pada jalur yang telah disepakati.
"Penting bagi pihak-pihak yang bertikai untuk bisa menjaga komitmen terkait dengan penciptaan safe corridor tersebut sehingga betul-betul warga sipil yang akan melewati jalur tersebut bisa dijamin keamanannya oleh kedua belah pihak," ujar Judha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.