Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Reshuffle dan Sinyal Kuat Kursi untuk PAN

Kompas.com - 09/03/2022, 07:49 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Soetrisno Bachir diusulkan masuk kabinet

Nama Soetrisno Bachir kembali muncul dalam pusaran pemerintahan Jokowi. Namanya diusulkan masuk ke dalam kabinet Presiden Jokowi oleh Zulkifli Hasan.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan mengemukakan hal tersebut dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Karni Ilyas Club, Senin (13/9/2021).

Zulhas mengatakan, usulan tersebut sudah pernah disampaikan langsung kepada Jokowi dalam sebuah pertemuan.

Baca juga: Jatah Menteri untuk PAN Dinilai Berpotensi Goyahkan Koalisi Jokowi

"Memang pernah satu pertemuan, saya menyampaikan karena ada Dewan Kehormatan PAN namanya Mas Tris (Soetrisno) itu, itu dulu tim sukses Pak Jokowi, dulu ketua KEIN (Komite Ekonomi dan Industri Nasional), kalau memungkinkan memang saya titip," kata Zulkifli, dikutip dari video yang diunggah akun YouTube Karni Ilyas Club.

Meski mengusulkan nama, Zulhas mengaku tidak meminta pos khusus di pemerintahan Jokowi untuk diisi oleh kader PAN.

Reshuffle era Jokowi bersifat politis

Dibalik isu reshuffle Jokowi yang kerap kali berhembus, urgensi perombakan kabinet pun dipertanyakan.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpandangan, reshuffle yang dilakukan Jokowi belum menyentuh pada urgensi peningkatan kinerja pemerintah.

Justru sebaliknya, reshuffle Jokowi kerap diidentikkan dengan urgensi yang sifatnya politis. Artinya, tidak ada reshuffle yang dilakukan untuk peningkatan kinerja pemerintahan.

Baca juga: PAN Disebut Bakal Masuk ke Kabinet, PPP: Wajar Saja, Namanya Koalisi

"Salah satunya mengakomodir kepentingan PAN masuk koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mestinya setiap reshuffle harus bisa meningkatkan kinerja pemerintahan," kata Ujang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Ujang menambahkan, reshuffle yang urgensinya seperti itu maka akan muncul persepsi 'bagi-bagi jabatan' dalam sebuah pemerintahan.

Apalagi, Ujang menyadari jika benar PAN bergabung ke kabinet, maka ada unsur demi penguatan dukungan terhadap pemerintahan.

Semisal, bukan tidak mungkin terakomodasinya PAN untuk mendukung kelancaran pemerintahan Jokowi hingga 2024. Kelancaran agenda pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) pun dinilai menjadi salah satu tujuan mengakomodasi PAN.

"(Reshuffle) agar pemerintahan Jokowi aman hingga 2024. Mungkin bisa saja untuk amankan IKN. Semua mungkin-mungkin saja," nilai Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com