JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Kabinet Indonesia Maju Jilid II kembali diterpa kabar akan adanya perombakan kabinet atau reshuffle.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan melakukan perombakan kabinetnya pada akhir Maret 2022.
Kali ini, reshuffle dikabarkan akan membuat Partai Amanat Nasional (PAN) masuk ke dalam jajaran kabinet. Kabar yang beredar, kader PAN itu akan mengisi kursi menteri dan wakil menteri (wamen).
Hal itu seperti yang diungkapkan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim. Dirinya mengaku mendapat 'kabar warung kopi' tentang reshuffle akhir Maret 2022.
Baca juga: Kisah PAN Koalisi Tanpa Keringat Jokowi yang Tak Dapat Kursi Menteri, Kini Dukung Penundaan Pemilu
"Kalau kabar-kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini. PAN dapat satu menteri plus satu wamen," kata Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Isu reshuffle yang kembali mengemuka itu setelah beredar kabar bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu Presiden Jokowi pada pekan lalu untuk membahas perombakan kabinet.
Kendati demikian, Zulhas pun telah membantah pertemuan dengan Jokowi. Menurutnya, PAN tidak mengharapkan kursi di kabinet lantaran reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
Baca juga: Jadi Tersangka, Doni Salmanan Terancam 20 Tahun Penjara
Sekadar informasi, PAN adalah partai yang telah bergabung dengan partai politik koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Namun, PAN juga lah merupakan partai koalisi yang tidak mendapat jatah kursi menteri di kabinet saat ini.
Baca juga: Politisi PKB: Infonya Reshuffle Akhir Maret, PAN Dapat 1 Kursi Menteri dan Wamen
Lantas, jika benar reshuffle terjadi akhir Maret, apakah akan mengakhiri perjuangan PAN meraih kursi menteri? Seperti apa perjalanannya?
PAN merapat ke Jokowi
Perlu diketahui, PAN sebelumnya tidak tergabung dalam partai koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Namun, pada Selasa (31/8/2021), PAN menyatakan resmi bergabung ke koalisi partai pendukung pemerintah atas kesepakatan dalam Rapat Kerja Nasional II PAN.