JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah sudah mempercepat laju vaksinasi Covid-19, sejak terindentifikasi 18 juta dosis vaksin berpotensi kedaluwarsa pada akhir Februari 2021.
"Upaya-upaya percepatan itu sudah kita lakukan salah satunya adalah kita menggandeng TNI-Polri untuk vaksinasi," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/3/2022).
Nadia mengatakan, pihaknya juga melakukan validasi terhadap stok vaksin di sistem pusat dan ditemukan beberapa daerah belum memperbarui data vaksinasi.
"Saat ini juga dalam proses. Rasanya tidak akan sampai 18 juta (vaksin kedaluwarsa) karena sudah banyak juga vaksinasi yang kita lakukan, dan ternyata banyak kab/kota yang sudah update vaksin yang akan expired ini," ujarnya.
Baca juga: Berapa Lama Vaksin Booster Pfizer dan Moderna Memberikan Perlindungan?
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang melakukan kajian baru terkait penambahan masa edar Vaksin AstraZeneca sehingga jumlah dosis vaksin yang kedaluwarsa semakin sedikit.
"Jadi kemungkinan tidak sampai 18 juta," ucap dia
Dikutip Kompas.tv, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, sebanyak 18 juta vaksin gratis akan jatuh tempo atau kedaluwarsa pada akhir Februari 2022 ini.
Guna mengantisipasi hal itu, vaksin booster atau penguat terus digenjot di sejumlah wilayah.
Hal itu di sampaikan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau jalannya vaksinasi booster di Balai Sarwon, Cilandak Timur, Jakarta Selatan.
Baca juga: 116.000 Vaksin AstraZeneca di Bengkulu Kedaluwarsa
Budi Gunadi menjelaskan, vaksin yang akan jatuh tempo atau expired dalam waktu dekat merupakan donasi dari negara maju.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyebut, sepuluh juta vaksin booster yang sudah masuk ke wilayah Indonesia mulai Januari.
Selain itu, kasus positif terkonfirmasi varian Omicron di wilayah Jakarta, Bali, dan Banten sudah menurun sementara Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sedang meningkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.