Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Banggakan Indonesia Bisa Ekspor Mobil Toyota, Apa Kabar Esemka?

Kompas.com - 16/02/2022, 09:59 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru-baru ini meresmikan pelepasan ekspor 2 juta unit mobil Toyota yang diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

Mobil buatan pabrik Toyota di Karawang, Jawa Barat ini dikirim ke Australia.

Menurut Jokowi, capaian ini membuktikan bahwa pandemi membuka kesempatan bagi seluruh pihak, termasuk dunia usaha, untuk mengambil berbagai peluang dan kesempatan.

Baca juga: Lepas Ekspor Toyota, Jokowi: Ini Buktikan SDM Indonesia Bisa Produksi Mobil

Selain itu, menurut dia, ini juga menandakan bahwa sumber daya manusia dalam negeri memiliki kualifikasi yang baik. Jokowi pun mendorong agar ekspor mobil ke negara-negara lain terus dilakukan.

"Ini membuktikan bahwa SDM-SDM Indonesia memiliki kualifikasi yang baik dalam memproduksi mobil. Sangat teliti, sangat cermat, sangat hati-hati karena ini menyangkut keselamatan orang," kata Jokowi, Selasa (15/2/2022).

Langkah presiden mengekspor mobil ini seketika ramai diperbincangkan warganet. Mereka mempertanyakan nasib mobil Esemka yang pernah digadang-gadang Jokowi menjadi mobil nasional.

Bahkan, hingga Rabu (16/2/2022), "Esemka" bertengger di trending topic di Twitter.

Mobil Esemka memang lama tak terdengar kabarnya. Produk buatan PT Solo Manufaktur Kreasi ini juga jarang terlihat di jalanan.

Lantas, bagaimana kabar terkini Esemka?

Awal kemunculan Esemka

Pada mulanya, Esemka digagas oleh seorang pemilik bengkel Kiat Motor bernama Sukiyat.

Itu berangkat dari niat Sukiyat membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang otomotif di wilayah Solo dan Jawa Tengah.

Baca juga: Jokowi Naikkan Tunjangan Agen Intelijen, Berikut Ini Rinciannya...

Saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi memperkenalkan mobil rakitan anak-anak SMK di Solo itu sebagai mobil dinasnya. Seketika, Esemka naik pamor.

Jokowi memang sempat menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinasnya selama dua hari.

Namun, setelah itu, mobil tersebut dikandangkan karena belum memiliki kelengkapan surat. Mobil itu juga sempat mengalami kendala terkait uji emisi hingga masalah permodalan.

Meski demikian, berkat Esemka, nama Jokowi melambung di bursa pencalonan Pilkada DKI Jakarta 2012 hingga Pilpres 2014.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com