Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ridwan Kamil Beri "Bisikan Politis" ke Jokowi soal Desain IKN...

Kompas.com - 11/02/2022, 13:53 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menceritakan pengalamannya memberikan saran ke Presiden Joko Widodo soal desain ibu kota negara (IKN) yang akan dibangun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Dia mengungkapkan saran tersebut disampaikannya dalam waktu lima menit saja, tapi mengubah segalanya.

"Waktu awal-awalnya kan ada desain khusus yang beredar lah di internet yang tidak jelas asal-usulnya, tiba-tiba muncul. Membuat sebagian bingung dan terus diwacanakan," kata pria yang akrab disapa Emil ini dalam webinar Protalk Series yang ditayangkan kanal YouTube Ikatan Arsitek Indonesia, sebagaimana dilansir pada Jumat (11/2/2022).

"Sehingga saya punya kekhawatiran sebagai arsitek yang kebetulan gubernur kok tidak ada proses sebuah peristiwa besar ini dengan pelibatan demokratis yang luar biasa," lanjutnya.

Baca juga: Nagara Rimba Nusa, Juara Pertama Sayembara Gagasan Desain IKN

Emil lantas memberanikan diri bertemu Presiden Joko Widodo, bukan sebagai kepala daerah melainkan sebagai seorang arsitek.

"Dalam konteks itu ilmu dosennya keluar. Saya bawa kertas A3 terus saya bagi dua presentasinya karena cuma dikasih waktu lima menit," tutur Emil.

"Poin saya cuma tiga. Satu saya jelaskan ke Pak Jokowi contoh-contoh ibu kota gagal dari sisi livability, dari sisi skala. Saya cerita Brasilia, cerita ibu kota Myanmar, cerita sepinya Canberra, dan seterusnya," jelasnya.

Di halaman kertas yang kedua, Emil bercerita mengenai ibu kota negara di dunia yang berhasil.

Dia mencontohkan ibu kota Amerika Serikat, Washington DC.

Dia menjelaskan di luar fungsi-fungsi pemerintahannya, kehidupan kotanya, walkavility-nya, skalanya terjaga dengan sangat baik.

Baca juga: Kekhawatiran Ridwan Kamil soal Penataan Ruang IKN

"Poin ketiga, di situ saya tekankan Pak Presiden sebaiknya disayembarakan yang namanya desain ibu kota. Kalau tidak disayembarakan, akan terkesan ini ambisi seorang presiden," tutur Emil.

"Tapi kalau disayembarakan, saya bilang, kita akan mengajak seluruh rakyat Indonesia ikut mendesain masa depannya. Jadi, kalimat terakhir itu yang akhirnya membuat desain yang pertama tidak dipakai lagi," lanjutnya.

Setelah itu kemudian diadakan sayembara desain IKN yang mana Emil menjadi salah satu jurinya.

Sambil berseloroh, Emil menyebut dirinya 'menyelamatkan IKN' dengan sebuah tindakan politis.

"Jadi, saya menyelamatkan si ibu kota ini dengan sebuah tindakan politis, yaitu membisiki Pak Jokowi hanya dalam lima menit agar mau menyayembarakan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com