Penambahan kasus Covid-19 gelombang Omicron seminggu terakhir
Baca juga: Menjaga Keselamatan Nakes di Tengah Badai Covid-19 Omicron
Penambahan kasus Covid-19 gelombang Delta 9-16 Juli 2021
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pernah mengungkap, sebanyak 3 provinsi di Indonesia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 harian secara drastis, bahkan angkanya melewati puncak kasus harian pada saat gelombang Delta.
Baca juga: Vaksin Merah Putih Bakal Digunakan sebagai Vaksin Primer dan Booster Mulai Agustus 2022
Ketiga provinsi itu yakni DKI Jakarta, Banten, dan Bali. Ketiganya mencatatkan ribuan kasus Covid-19 setiap hari, bahkan belasan ribu di DKI.
"Sekarang sudah ada 3 provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Delta yang lalu," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers daring, Senin (7/2/2022).
Kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta melewati 15.800 kasus pada 6 Februari 2022. Sementara, puncak tertinggi di DKI pada gelombang Delta sebesar 14.600 kasus.
Lalu, Banten jumlah kasus hariannya melewati 4.800 kasus pada 6 Februari 2022. Padahal, di gelombang Delta kasus harian di daerah tersebut paling tinggi sebesar 3.900 kasus.
Kemudian, Bali jumlah kasus harian di atas 2.000 pada 5 Februari 2022, sedangkan angka tertinggi di gelombang Delta sebesar 1.900 kasus.
Baca juga: UPDATE 13 Februari: Ada 352.839 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Hingga kini, baik DKI, Banten, maupun Bali terus mencatatkan kasus Covid-19 tinggi, bahkan seringkali menjadi 3 provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 harian terbanyak.
Eskalasi situasi pandemi ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya awal Maret 2022.
Bahkan, diperkirakan, peningkatan kasus Covid-19 akibat Omicron akan melebihi puncak lonjakan kasus Delta pada Juli 2021 lalu.
"Kita akan melihat tren peningkatan sampai kita prediksi bahwa di akhir Februari atau di awal Maret 2022 ini merupakan puncak kasus Omicron yang bisa diprediksi itu 3 kali sampai dengan 6 kali lebih tinggi daripada variasi Delta," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/2/2022).
Meski kenaikan kasus diprediksi masih akan terus terjadi, Nadia mengeklaim, keterisian tempat tidur di rumah sakit bakal terkendali. Itu karena banyak pasien positif Omicron yang mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.
Baca juga: 160 Tenaga Kesehatan Terinfeksi Covid-19 Sejak Lonjakan Kasus Omicron
Ia menekankan, pasien Covid-19 varian Omicron yang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.
"Batuk, pilek, demam kemudian sakit tenggorokan dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen tidak memiliki komorbid diharapkan untuk dapat melakukan isolasi mandiri baik di rumah ataupun di tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.